Senin 09 Oct 2023 19:48 WIB

Ahok: Kalau tak Mampu Urusi Masyarakat, Jangan Jadi Pejabat

Ahok melihat banyak pejabat yang sibuk jalan-jalan ke daerah lain.

Rep: Febrian Fachri / Red: Teguh Firmansyah
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kanan) dan Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Joinaldy di Rumah Dinas Wali Kota Bukittinggi, Senin (9/10/2023).
Foto: Republika/Febrian Fachri
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kanan) dan Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Joinaldy di Rumah Dinas Wali Kota Bukittinggi, Senin (9/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menyentil pejabat baik dari tingkat pusat sampai ke daerah yang tidak peka terhadap keluh kesah masyarakat.

Pejabat yang dimaksud Ahok mulai dari DPR RI, DPD, DPRD tingkat I, DPRD tingkat II, Bupati, Wali Kota, Gubernur, sampai ke tingkat camat dan desa. Menurut Ahok, bila hanya mau menikmati fasilitas sebagai pejabat sebaiknya berhenti jadi pejabat.

Baca Juga

"Masa, sebuah rumah tangga, orang miskin tidak ada beras, sakit enggak ada urusin, enggak ada yang tahu. Padahal setiap rumah bapak ibu ada anggota DPRD tingkat dua, tingkat satu, anggota DPR RI, DPD, ada kades, camat, walikota, gubernur. Kalau anda tidak peduli jangan jadi pejabat," kata Ahok, saat saat peluncuran Sistem Bukittinggi Hebat dan meluncurkan Kartu Bukittinggi Hebat di rumah dinas Wali Kota Bukittinggi, Senin (9/10/2023).

Ahok melihat banyak pejabat-pejabat yang lebih sibuk jalan-jalan ke daerah lain tanpa menyelesaikan lebih dulu persoalan dihadapi warganya. Harusnya, jadi pejabat menurut Ahok lebih rajin turun ke warga, mendengarkan keluhan warga dan wajib mencarikan solusi.