Senin 09 Oct 2023 21:02 WIB

Kementan Sebut Gernas El Nino Telah Tanam 310 Ribu Hektare Lahan

Lahan itu tersebar di 10 provinsi yang terbagi menjadi 6 provinsi utama.

Red: Lida Puspaningtyas
Petani membawa tanaman padi saat panen di Pundong, Bantul, Yogyakarta, Senin (9/10/2023). Pada panen raya 2023, Bantul memiliki rata-rata produksi beras di kisaran 8,89 ton. Jumlah ini melebihi jumlah rata-rata produksi padi nasional, karena di Bantul tidak ada gagal panen meski ada kemarau panjang disertai El Nino. Sementara itu, harga gabah kering untuk tingkat petani di Yogyakarta mengalami kenaikan sebesar 28,45 persen atau menjadi Rp 6.330 per kilogram, sementara HPP yang ditetapkan sebesar Rp 5 ribu per kilogram.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petani membawa tanaman padi saat panen di Pundong, Bantul, Yogyakarta, Senin (9/10/2023). Pada panen raya 2023, Bantul memiliki rata-rata produksi beras di kisaran 8,89 ton. Jumlah ini melebihi jumlah rata-rata produksi padi nasional, karena di Bantul tidak ada gagal panen meski ada kemarau panjang disertai El Nino. Sementara itu, harga gabah kering untuk tingkat petani di Yogyakarta mengalami kenaikan sebesar 28,45 persen atau menjadi Rp 6.330 per kilogram, sementara HPP yang ditetapkan sebesar Rp 5 ribu per kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID, â€‹JAKARTA -- Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi menyebutkan Gerakan Nasional (Gernas) Penanganan Dampak El Nino telah menanam 310 ribu hektare lahan padi.

"Progres sampai malam Minggu kemarin 310 ribu hektare sudah ditanam," kata Suwandi saat ditemui di Gedung A Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (9/1/2023).

Dia menambahkan untuk lahan yang ditanam di bulan Agustus akan dipanen bulan November, sementara yang ditanam bulan September akan dipanen pada Desember.

"Sudah ada lokasi petani, kelompok taninya sudah jelas, titik koordinat dan poligonnya," ungkap Suwandi.