Senin 09 Oct 2023 21:16 WIB

Waket MPR: Target Digitalisasi UMKM Harus Diimbangi Literasi Keuangan

UMKM terus dikembangkan dengan literasi keuangan.

Ilustrasi pelaku UMKM.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi pelaku UMKM.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan bahwa optimisme pencapaian target usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk masuk dalam sistem digital pada tahun ini harus diikuti peningkatan literasi keuangan bagi para pelaku usahanya.

"Optimisme dalam mencapai suatu target memang sangat penting. Namun, lebih penting lagi mempersiapkan para pelaku UMKM dalam menyikapi perubahan sistem dan ekosistem digital yang cepat dan sarat tantangan dalam berbisnis," kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Senin (9/10/2023).

Baca Juga

Pada kesempatan UMKM Digital Summit pertengahan bulan lalu, imbuh Lestari, Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kementerian Koperasi dan UKM optimistis target 24 juta digitalisasi UMKM tercapai pada tahun ini.

Selain menargetkan 24 juta UMKM "on boarding" digital 2023, lanjut Lestari, pemerintah juga mematok angka sebanyak 30 juta UMKM masuk ekosistem digital hingga 2024.

"Kesiapan teknis para pelaku UMKM dalam memasuki ekosistem digital harus dipersiapkan dengan baik," ucapnya.

Lestari berpendapat bahwa sistem digital perlu dimanfaatkan untuk mekanisme pembiayaan dan transaksi yang merupakan bagian penting dari proses produksi para pelaku UMKM.

Legislator dari Daerah Pemilihan II Jawa Tengah itu juga mengatakan digitalisasi UMKM sangat penting untuk mendukung proses pemasaran, di samping mempermudah proses pembayaran dan pembiayaan.

"Proses adaptasi dari sistem konvensional ke sistem digital di sektor UMKM, harus mendapat perhatian serius, agar proses transformasi sektor UMKM ke ekosistem digital dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan," tuturnya.

Ia mengingatkan jangan sampai target jumlah UMKM yang masuk ekosistem digital mengenyampingkan pemahaman ara pelaku usaha terhadap sistem digital itu sendiri.

"Sehingga malah berpotensi menghambat perkembangan usaha mereka," ujarnya.

Lebih lanjut, Lestari berharap betul agar para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah mampu berkolaborasi dengan baik dalam mengawal proses digitalisasi UMKM di Indonesia secara holistik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement