Senin 09 Oct 2023 23:35 WIB

Sikapi Konflik Palestina-Israel, Ketum PBNU: Hentikan Kekerasan Kedua Belah Pihak 

Ketum PBNU mendorong dunia internasional aktif hentikan eskalasi kekerasan.

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, mendorong dunia internasional aktif hentikan eskalasi kekerasan.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, mendorong dunia internasional aktif hentikan eskalasi kekerasan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya meminta kepada pihak Hamas Palestina dan Israel untuk menghentikan kekerasan atau perang yang kembali bergejolak. 

Seruan ini disampaikan terkait dengan jatuhnya ratusan korban warga sipil, imbas dari roket yang ditembakkan oleh kedua pihak. “Hentikan kekerasan di wilayah keduanya,” ujar Gus Yahya, Senin (9/10/2023).

Baca Juga

Seperti diketahui, eskalasi konflik Hamas Palestina dan Israel semakin meningkat di jalur Gaza. Serangan balasan dari kedua kubu terus berjalan sejak Sabtu (7/10/2023) dengan korban tewas mencapai lebih dari 1.000 jiwa di kedua pihak.

Gus Yahya, yang selama ini aktif dalam kampanye perdamaian global, mengajak seluruh pihak terkait dan masyarakat internasional agar bertindak dengan langkah tepat dan menentukan. 

Dia mendorong agar langkah tersebut dapat mencapai penyelesaian yang adil antara Palestina dan Israel sesuai hukum internasional.

“Masyarakat internasional harus bertindak dengan langkah-langkah yang lebih tegas (decisive) menuju penyelesaian yang adil atas masalah Israel dan Palestina sesuai hukum dan kesepakatan-kesepakatan internasional yang ada,” ucap Gus Yahya.

Ulama yang aktif mendorong agama menjadi solusi konflik global tersebut juga menyerukan anggota tetap Dewan Keamanan PBB untuk tidak menggunakan hak veto hanya demi membela salah satu pihak.

“Keadilan dan kemanusiaan harus dijadikan landasan sikap yang absolut,” kata Gus Yahya.

Dia pun menekankan kepada masyarakat luas agar identitas dan seruan-seruan agama jangan terus digunakan untuk memupuk dan mengembangkan permusuhan.

“Inspirasi agama tentang rahmah dan keadilan universal harus dikedepankan untuk menggulirkan upaya resolusi konflik di semua tingkatan, baik di tingkat struktur politik maupun di tingkat komunitas,” jelas Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Rembang ini.

Dalam menanggapi terjadinya eskalasi konflik dan kekerasan antara Palestina dan Israel tersebut, PBNU juga menyampaikan pernyataan sikap resmi yang ditandatangi oleh Gus Yahya dan Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul pada 9 Oktober 2023. Berikut pernyataan sikap PBNU terkait eskalasi kekerasan Palestina-Israel:

Baca juga: Golongan Ini Justru akan Dilawan Alquran di Hari Kiamat Meski di Dunia Rajin Membacanya

1. Menyampaikan penyesalan dan keprihatinan yang mendalam atas terjadinya eskalasi konflik dan kekerasan antara Israel dan Palestina di Kawasan Jalur Gaza 

2. Menyerukan agar konflik dan kekerasan yang telah menimbulkan jatuhnya korban kemanusiaan tersebut segera dihentikan dengan segala daya upaya  

3. Menyerukan kepada masyarakat internasional agar bertindak dengan lebih tegas (decisive) dalam mengupayakan penyelesaian yang adil atas konflik Israel-Palestina sesuai hukum dan kesepakatan internasional yang ada  

4. Menyerukan kepada anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk tidak menggunakan hak veto dalam membela satu pihak dalam tragedi kemanusiaan yang berkepanjangan tersebut  

5. Menyerukan agar identitas dan seruan-seruan keagamaan tidak digunakan untuk memupuk dan menyuburkan permusuhan dan kebencian, termasuk dalam kaitan dengan konflik dan kekerasan Israel Palestina  

6. Menyerukan agar inspirasi agama tentang rahmah, persaudaraan dan keadilan universal dikedepankan demi mengupayakan resolusi konflik di semua tingkatan, baik di struktur politik maupun di tingkat komunitas  

7. Menyerukan kepada umat Islam dan warga Nahdlatul Ulama untuk melakukan sholat ghaib dan doa bersama guna mendoakan arwah yang meninggal disebabkan eskalasi kekerasan serta mendoakan agar jalan perdamaian dan keadilan dapat segera diwujudkan.     

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement