REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Kadar kolesterol darah yang tinggi bisa meningkatkan risiko beberapa masalah kesehatan. Ironisnya, kolesterol tinggi sering kali tak memunculkan gejala sehingga tak disadari oleh penderitanya.
Meski begitu, ada kalanya kolesterol tinggi dapat memunculkan sejumlah tanda. Salah satu tanda tersebut bisa terlihat pada rambut. "Kadar kolesterol yang meningkat juga bisa berhubungan dengan rambut rontok," ungkap dokter bedah dari Harley Street Hair Clinic, Dr Zayn Majeed, seperti dilansir Express pada Selasa (10/10/23).
Mengacu pada sejumlah studi, prevalensi kolesterol tinggi tampak lebih tinggi pada perempuan dan laki-laki yang memiliki kondisi bernama androgenic alopecia. Ini merupakan jenis kerontokan rambut yang bisa memunculkan pola kebotakan, menurut MedlinePlus.
Sebuah studi, lanjut Dr Majeed, menemukan bahwa perempuan dan laki-laki penderita androgenic alopecia cenderung memiliki kadar trigliserida, kolesterol total, dan kolesterol LDL yang lebih tinggi.
Studi berbeda juga menunjukkan bahwa perempuan dengan androgenic alopecia cenderung memiliki kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida yang lebih tinggi. Studi lain juga menemukan hal serupa pada laki-laki dengan androgenic alopecia.
Di samping itu, studi juga menemukan bahwa laki-laki dengan masalah kerontokan rambut cenderung memiliki serum kolesterol yang lebih tinggi. Mereka juga cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki tanpa masalah kerontokan rambut.
Dr Majeed menilai, beragam temuan ini sejalan dengan temuan bahwa sindrom metabolik memiliki hubungan yang signifikan dengan kondisi androgenic alopecia. Seperti diketahui, kolesterol tinggi kerap dikaitkan dengan sindrom metabolik.
Lantas, apa yang harus dilakukan bila rambut rontok?
Masalah rambut rontok sebenarnya bisa disebabkan oleh banyak hal, bukan hanya kolesterol tinggi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab kerontokan rambut secara lebih jauh.
"Bila Anda mengalami rambut rontok, saya akan merekomendasikan ANda untuk menemui dokter dan melakukan tes darah rutin untuk mengecek kadar kolesterol Anda," ujar Dr Majeed.
Pengecekan kadar kolesterol sebaiknya dilakukan setiap lima tahun sekali, mulai dari usia 40 tahun hingga 74 tahun. Namun orang-orang yang mengalami kerontokan rambut saat berusia di bawah 40 tahun sebaiknya tak perlu menunggu sampai berusia 40 tahun untuk melakukan pemeriksaan kadar kolesterol.
Pemeriksaan kadar kolesterol secara rutin berperan penting untuk menemukan kondisi kolesterol tinggi lebih awal. Dengan begitu, penderita bisa mendapatkan intervensi atau terapi pengobatan yang diperlukan sehingga risiko penyakit kardiovaskular di kemudian hari dapat diredam.
Orang-orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi akan sangat dianjurkan untuk memperbaiki pola makan. Sebagai contoh, menghindari asupan lemak jahat seperti lemak jenuh dan lemak trans. Sebagai alternatif, penderita kolesterol tinggi dapat mengonsumsi opsi lemak baik seperti yang terkandung dalam minyak zaitun, alpukat, atau kacang-kacangan.
Penderita kolesterol tinggi pun sangat direkomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang tinggi akan kandungan serat larut, asam lemak omega 3, serta sterol tumbuhan atau fitosterol. Fitosterol merupakan senyawa alami yang biasa ditemukan dalam tumbuhan dan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Beberapa jenis makanan yang kaya akan fitosterol adalah buah, kacang-kacangan, sayur, dan gandum.
Selain itu, penderita kolesterol tinggi disarankan untuk meningkatkan aktivitas fisik atau rutin berolahraga serta menghindari kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol. Obat juga bisa diberikan untuk menurunkan kadar kolesterol ke tingkat yang lebih baik.