Selasa 10 Oct 2023 07:00 WIB

Inovasi Kompetisi IBL: Tambah Pemain Asing, Home and Away, Salary Cap, dan Hapus Draf

Kompetisi IBL 2024 akan dimulai Januari atau Maret, tergantung rekomendasi pemerintah

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Direktur IBL, Junas Miradiarsyah.
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Direktur IBL, Junas Miradiarsyah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap tahun setelah musim berakhir IBL selalu melakukan evaluasi. Sejumlah inovasi terus dilakukan bukan saja menjadikan liga basket tertinggi di Tanah Air ini terus membaik, melainkan juga mendorong klub lebih baik serta menciptakan industri olahraga.

Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah saat berbincang dengan media, Senin (9/10/2023), mengungkapkan sejumlah inovasi yang akan dilakukan IBL musim depan. Rencananya IBL akan digelar lebih lama, mulai Januari hingga September 2024 atau Maret sampai September 2024, tergantung aturan pemerintah karena tahun depan ada Pemilu.

Baca Juga

Penambahan Pemain Asing

Jika pada musim sebelumnya klub maksimal memiliki dua pemain asing dan hanya satu yang dimainkan di lapangan, untuk musim depan jumlahnya akan bertambah. Klub berhak memiliki tiga pemain, dengan dua di antaranya boleh bermain bersamaan di lapangan.

Untuk memilih pemain asing jika tahun lalu menggunakan sistem draft, tahun ini dibebaskan. Harga atau gaji pemain asing pun tidak lagi ada pembatasan. Tahun lalu gaji maksimal pemain asing sebesar 3.000 dolar AS.

"Klub akan kita bebaskan mencari sendiri pemain asing. Harganya juga bebas, karena kita sudah mulai berlakukan salary cap tahap awal. Jadi klub yang akan mengatur sendiri berapa bayaran pemain asingnya. Karena ada batas maksimal total gaji pemain untuk klub dalam setahun," kata Junas.

Selain jumlah pemain asing yang meningkat dan perekrutan diserahkan klub, IBL juga menambah satu pemain lokal naturalisasi atau pemain berdarah Indonesia (heritage). 

"Lokal Naturalisasi adalah pemain yang sudah jadi warga negara Indonesia, melalui proses naturalisasi, paspor beberapa tahun dan rekomendasi Perbasi. Sedangkan heritage adalah pemain dengan keturunan darah Indonesia, baik dari Bapak/Ibu atau Kakek/Nenek, walaupun bukan berstatus WNI," ungkap Junas.

 

Dibukanya...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement