REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelompok pejuang Palestina menyebut bahwa empat tentara Israel, yang mereka tangkap selama penyerangan pada Sabtu (7/10/2023), telah tewas dalam serangan udara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jalur Gaza pada Senin (9/10/2023). Hamas menjelaskan, beberapa anggotanya juga tewas dalam serangan Israel.
Dikutip dari Hindustan Times, Hamas juga merilis video senjata terbarunya. Mortir yang ditembakkan dari bahu, yang diproduksi di Gaza, sekarang digunakan untuk melawan Israel.
Sementara itu, NBC News melaporkan, anak-anak beusia 1, 7, 10 dan 11 tahun, dan orang tua mereka tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza, kata kelompok Defense for Children International-Palestine. Hanya saja, NBC News belum mengkonfirmasi laporan kematian mereka.
Kelompok tersebut, yang menggambarkan dirinya sebagai organisasi hak-hak anak Palestina yang mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia, mengatakan bahwa pesawat tempur Israel menembakkan beberapa rudal ke lingkungan Al-Nasr di wilayah utara Kota Gaza pada Ahad (8/10/2023) sekitar pukul 06.30 waktu setempat.
Kelompok tersebut mengatakan mereka memiliki dokumentasi mengenai empat anak-anak dan dua orang dewasa yang terbunuh. Adapun Pasukan Pertahanan Israel mengatakan, lebih dari 900 warga Israel telah terbunuh dan lebih dari 30 orang telah disandera dalam serangan yang dilakukan Hamas.
IDF mengatakan dalam sebuah postingan di X yang diterbitkan Selasa (10/10/2023) pagi waktu setempat, bahwa 2.616 warga Israel terluka akibat 4.500 roket yang ditembakkan Hamas dari Gaza ke wilayah Israel sejauh ini.
Sedangkan Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa 687 orang di Gaza dan Tepi Barat tewas dalam serangan Israel tersebut.