Rabu 11 Oct 2023 07:44 WIB

Punya Jerawat yang Susah Hilang? Jangan-Jangan, Anda...

Hati-hati saat memilih produk perawatan kulit karena bisa memicu jerawat.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Natalia Endah Hapsari
 Banyak perempuan melihat jerawat sebagai gangguan kecantikan pada wajahnya. Padahal jerawat adalah respons alami oleh tubuh, perawatannya juga tidak membutuhkan steroid. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Banyak perempuan melihat jerawat sebagai gangguan kecantikan pada wajahnya. Padahal jerawat adalah respons alami oleh tubuh, perawatannya juga tidak membutuhkan steroid. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Saat ini beragam produk perawatan kulit ditawarkan, mulai dari produk perawatan kulit yang diklaim dapat memutihkan, mencerahkan hingga produk yang menyembuhkan jerawat. Namun, dalam memilih produk yang tepat, Anda sebaiknya harus teliti saat memeriksa kandungannya.

Jika steroid yang lebih kuat dalam dosis besar digunakan terus-menerus dalam jangka waktu lama, tubuh dapat menyerap banyak obat yang menyebabkan efek samping pada seluruh tubuh.

Baca Juga

Penggunaan steroid dalam perawatan kulit tentu mempunyai efek samping pada kulit wajah. Bahayanya dapat menimbulkan efek samping, seperti telangiektasis atau pembuluh darah terlihat, wajah kemerahan, kulit lebih sensitif, hingga munculnya stretch mark di wajah. 

Krim dengan steroid banyak ditemukan dari krim racikan atau sering disebut krim etiket biru. Mirisnya banyak produk dengan kandungan berbahaya tersebut yang beredar secara bebas, bahkan tanpa label dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Oleh karena itu, konsumen harus mengetahui apa dampak dari penggunaan produk berbahan tersebut, termasuk jerawat steroid dan cara untuk sembuh.

Apa itu jerawat steroid? Jerawat steroid adalah hasil dari penggunaan krim yang mengandung steroid secara terus-menerus. Dampak penggunaannya adalah jerawat merah yang apabila mendapatkan treatment bukannya sembuh, melainkan malah tambah parah. 

Pakar dan dokter Aesthetic dr. Rahma Yanuarti Yolanda yang biasa dipanggil dr. Yo mengatakan, tanda-tanda dari jerawat steroid adalah jerawat merah, berkumpul atau memusat, di bagian pipi, antara bibir dan hidung, dahi hingga area dagu. 

Krim etiket biru yang mengandung steroid biasa diberikan pada pasien klinik yang ingin jerawatnya cepat hilang. Penggunanya pun semakin variatif dengan rentang usia yang masih sangat muda sampai paruh baya. 

Pengguna biasanya punya masalah jerawat alami karena hormonal atau pengaruh makanan yang ingin dihilangkan. Lalu mereka mencari cara agar jerawatnya hilang dengan mendatangi klinik atau menggunakan krim etiket biru tersebut. Sebab, memang secara jangka pendek bisa menghilangkan jerawat. 

“Namun, karena merasa berkhasiat, penggunaan dilanjutkan dan kemudian memunculkan masalah saat steroidnya sudah tertumpuk terlalu banyak di dalam kulit. Jerawat ini bisa muncul dalam hitungan bulan atau tahunan dari penggunaan krim mengandung steroid,” kata dr Yolanda dalam siaran pers, Rabu (11/10/2023).

Banyak perempuan melihat jerawat sebagai gangguan kecantikan pada wajahnya. Padahal jerawat adalah respons alami oleh tubuh, perawatannya juga tidak membutuhkan steroid. Namun, semuanya tidak bisa dilakukan secara instan.

 

Cara mengobati 

Untuk sembuh dari jerawat steroid, waktu perawatan yang dilakukan bisa sampai 6 hingga 12 bulan. Mengapa harus butuh waktu yang lama? Karena perlu ada proses membuka ikatan jerawat yang selama bertahun-tahun sebelumnya ditahan oleh steroid. “Proses yang disebut dengan rebound ini umumnya berjalan kurang lebih tiga bulan,” kata dr Yolanda.

Setelah membuang semua steroid yang ada, selanjutnya adalah perawatan kulit kemerahan dan luka bekas jerawat serta komedo. Perawatan ini masing-masing membutuhkan waktu tiga bulan. Sehingga, total durasi pengobatan dan perawatan bisa memakan waktu sembilan bulan. Selama waktu itu juga kulit wajah harus dinutrisi dan diberikan perawatan produk yang tepat agar bisa sembuh. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement