REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Dunia. Berbicara soal kesehatan mental, pernahkah kamu penasaran apa penyebab orang yang mengalami gangguan jiwa?
Psikiater Lahargo Kembaren mengatakan, penyebab gangguan jiwa multifaktor. Pertama ada faktor biologis.
“Kalau ada secara genetik anggota keluarga yang punya gangguan jiwa maka mereka yang punya hubungan darah lebih rentan,” kata Lahargo kepada Republika.co.id, Selasa (10/10/2023).
Mereka yang pernah memiliki trauma kepala, jatuh, hingga terbentur atau terpukul juga masuk dalam faktor ini. Sebab, semua insiden tersebut membuat sel saraf otak lebih berisiko.
Selain itu, penggunaan obat-obatan, narkoba, dan alkohol secara berlebihan juga mengganggu langsung saraf otak. Kemudian ada faktor psikologis, seperti pengalaman hidup yang traumatis.
“Ada pengalaman hidup misalnya konflik besar yang tidak bisa diselesaikan atau relasi dengan orang lain, termausk masalah pecintaan, keinginan yang tidak tercapai, kekecewaan, kehilangan figur yang yang sangat dicintai, itu faktor psikologis,” ujarnya.
Terakhir, Lahargo menyebut faktor sosial yang sedang dialami seseorang. Misal, pekerjaan, kuliah, atau tugas yang overload. Menurut dia, ini merupakan faktor-faktor yang menyebabkan kondisi mental seseorang bisa down atau drop dan pada akhirnya terganggu kejiwaannya.
“Jadi, tidak bisa disalahkan karena satu faktor saja. Pasti ada faktor-faktor yang sudah terlibat di dalamnya yang kami sebagai profesional akan coba identifikasi mana faktor-faktor yang masih bisa dimodifikasi dan diberikan terapi. Sehingga yang bersangkutan bisa pulih kembali,” ucap dia.