Selasa 10 Oct 2023 15:38 WIB

Mulai Musim Hujan di Aceh, BMKG Minta Warga Waspada Banjir

Dalam beberapa hari ke depan, wilayah Aceh berpotensi mengalami hujan deras.

Dua warga bersama anaknya berusaha melintasi banjir di Desa Napai, Woyla Barat, Aceh Barat, Aceh, Ahad (7/5/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
Dua warga bersama anaknya berusaha melintasi banjir di Desa Napai, Woyla Barat, Aceh Barat, Aceh, Ahad (7/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut wilayah Provinsi Aceh pada Oktober ini sudah mulai memasuki musim hujan, sehingga masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan tanah longsor.

"(Aceh) sudah mulai memasuki musim penghujan," kata Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Nuria Arifiani di Banda Aceh, Selasa (10/10/2023).

Baca Juga

Ia menjelaskan, dalam beberapa hari ke depan, kondisi cuaca di wilayah Aceh berpotensi mengalami hujan deras, yang dipicu adanya belokan angin (shearline) yang menyebabkan penumpukan massa udara sehingga menimbulkan hujan.

Adapun wilayah yang berpotensi hujan deras disertai petir meliputi Simeulue, Banda Aceh, Gayo Lues, Aceh Barat Daya, Aceh Besar, Pidie Jaya, Aceh Tenggara, Sabang, Aceh Tengah, Aceh Jaya, Aceh Selatan, dan Pidie. Kemudian Kabupaten Aceh Barat, Nagan Raya, Bireuen, Aceh Singkil, Langsa, Bener Meriah, Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Tamiang, dan Subulussalam.

"Ini wilayah-wilayah yang perlu waspada potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor," kata Nuria.

Sementara untuk kecepatan angin di provinsi di provinsi paling barat Indonesia itu, kata Nuria, rata-rata dengan kecepatan antara 5-10 kilometer per jam. Namun, perlu diwaspadai adanya potensi angin kencang yang dapat terjadi akibat hujan deras.

Di samping itu, lanjut dia, BMKG juga mengingat potensi gelombang laut yang mencapai 4 meter di perairan Aceh, terutama di wilayah perairan Barat Aceh, Samudera Hindia Barat Aceh yang mencapai 1,25 meter hingga 4 meter.

Sementara perairan utara Sabang dengan ketinggian gelombang laut mulai 0,5 meter sampai 2,5 meter, Selat Malaka bagian Utara, perairan Sabang - Banda Aceh dengan ketinggian gelombang laut antara 0,5 meter sampai 1,25 meter, serta perairan Meulaboh-Kepulauan Sinabang dan perairan Lhokseumawe ketinggian 1,25 meter hingga 2,5 meter.

"Secara umum gelombang di perairan Aceh berada pada kategori rendah - sedang, namun perlu diwaspadai adanya potensi gelombang tinggi yang dapat mencapai ketinggian hingga 4 meter," ujarnya.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement