Selasa 10 Oct 2023 19:14 WIB

Empat Kabupaten di Jatim Gagal Panen Padi Akibat Kekeringan 

Pemantauan dan pemahaman yang baik tentang El Nino sangat penting dilakukan.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Tanah persawahan mulai kering dan retak-retak di persawahan Desa Krincing, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (24/8/2023). Puluhan hektare tanaman padi di Desa Krincing terancam puso dan gagal panen imbas fenomena El Nino yang menyebabkan kemarau lebih kering. Petani mengaku pada musim kemarau tahun lalu masih bisa panen padi karena air irigasi masih mencukupi. Sedangkan tahun ini petani hanya menunggu tanaman padi mati jika dua pekan ke depan tidak ada hujan, sementara air irigasi tidak mampu mengairi. Bahkan, beberapa petani terpaksa memotong tanaman padi yang mengering untuk pakan ternak.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Tanah persawahan mulai kering dan retak-retak di persawahan Desa Krincing, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (24/8/2023). Puluhan hektare tanaman padi di Desa Krincing terancam puso dan gagal panen imbas fenomena El Nino yang menyebabkan kemarau lebih kering. Petani mengaku pada musim kemarau tahun lalu masih bisa panen padi karena air irigasi masih mencukupi. Sedangkan tahun ini petani hanya menunggu tanaman padi mati jika dua pekan ke depan tidak ada hujan, sementara air irigasi tidak mampu mengairi. Bahkan, beberapa petani terpaksa memotong tanaman padi yang mengering untuk pakan ternak.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak empat kabupaten di Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengalami gagal panen padi atau puso akibat kekeringan. Informasi ini berdasarkan laporan yang diterima Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim hingga 6 Oktober 2023.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Rudi Prasetya mengungkapkan, wilayah yang mengalami gagal panen padi terjadi di Kabupaten Jombang, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten Lumajang. Lahan padi yang puso di Kabupaten Jombang tercatat sebesar empat hektare (ha), sedangkan Kabupaten Ngawi 0,15 hektare, dan Kabupaten Nganjuk sekitar satu hektare. "Kemudian Kabupaten Lumajang sebesar 2,5 hektare," jelasnya saat dikonfirmasi Republika, Selasa (10/10/2023).  

Baca Juga

Sementara itu, hasil amatan sementara KSA BPS pada periode Januari sampai September 2023 menunjukkan potensi luas panen padi mencapai 1.475.162 hektare. Hal ini berarti lebih besar 16.305 hektare dengan periode yang sama pada tahun lalu seluas 1.458.857 hektare. 

Selanjutnya, potensi produksi sebesar 8.280.401 ton gabah kering giling (GKG). Dengan kata lain, lebih besar 128.429 ton GKG dengan periode sama pada tahun lalu sebesar 8.151.973 ton GKG.