Rabu 11 Oct 2023 00:29 WIB

Bahagianya Petani di Lebak, Guyuran Hujan Selamatkan Tanaman Padi yang Sempat Kekeringan

Sejumlah wilayah di Lebak diguyur hujan beberapa hari terakhir.

Red: Andri Saubani
Petani memantau cuaca melalui aplikasi gawainya di Desa Tambak Baya, Lebak, Banten, Selasa (20/12/2022). Petani di daerah tersebut memanfaatkan teknologi digital guna mempermudah menentukan perubahan cuaca maupun kelembaban tanah saat akan menanam padi serta dapat menentukan waktu panen yang tepat.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Petani memantau cuaca melalui aplikasi gawainya di Desa Tambak Baya, Lebak, Banten, Selasa (20/12/2022). Petani di daerah tersebut memanfaatkan teknologi digital guna mempermudah menentukan perubahan cuaca maupun kelembaban tanah saat akan menanam padi serta dapat menentukan waktu panen yang tepat.

REPUBLIKA.CO.ID, Petani di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten berbahagia setelah curah hujan tinggi yang turun dalam beberapa hari terakhir menyelamatkan tanaman padi dari kekeringan akibat kemarau atau El Nino. Ahmad Junaidi (60) seorang petani Malingping Kabupaten Lebak mengaku bahagia setelah persediaan air untuk areal persawahannya kembali terpenuhi.

"Kami awal kebingungan melihat sawah seluas 1,5 hektare kekeringan akibat kemarau sejak September 2023" katanya menjelaskan, Ahad (8/10/2023).

Baca Juga

Junaidi mengatakan, areal persawahan di wilayahnya seluas 60 hektare dipetakan sawah tadah hujan dan petani bisa tanam jika memasuki musim hujan, sedangkan musim kemarau petak-petak sawah itu dibiarkan. Petani di sini juga kesulitan untuk mendapatkan pasokan air, karena tidak adanya jaringan irigasi juga tidak memiliki sumber potensi air. 

"Kita di sini hanya mengandalkan curah hujan dan jika kekeringan berlangsung tiga bulan dipastikan gagal panen," kata Junaidi menjelaskan.