Rabu 11 Oct 2023 06:30 WIB

Kaum Munafik Tuduh Nabi Muhammad Sering Mendengar Berita Hoaks

Orang munafik sering menyakiti Nabi Muhammad.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad
Foto: Dok Republika
Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Di antara pancaindra yang penting sekali untuk dijaga adalah indra pendengaran yakni telinga.  Baik menjaganya secara lahiriyah yaitu menjaga kesehatan telinga dari berbagai  permasalah kesehatan pada telinga, maupun secara ruhaniyah yaitu menjaga agar telinga tidak digunakan untuk mendengar hal-hal buruk atau yang dilarang agama. 

Allah SWT berfirman: 

Baca Juga

وَمِنْهُمُ الَّذِينَ يُؤْذُونَ النَّبِيَّ وَيَقُولُونَ هُوَ أُذُنٌ ۚ قُلْ أُذُنُ خَيْرٍ لَكُمْ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَيُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِينَ وَرَحْمَةٌ لِلَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ ۚ وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ رَسُولَ اللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Artinya: Di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang menyakiti Nabi dan mengatakan: "Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya". Katakanlah: "Ia mempercayai semua yang baik bagi kamu, ia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang mukmin, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu". Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang pedih. (Alquran surat At Taubah 61)

Dalam  kitab Shafwatut tafasir karya syekh Muhammad Ali Ash Shabuni pada tafsir  surat At Taubah syekh Ash Shabuni menjelaskan bagaimana agar Muslim dapat menjaga pendengarannya serta agar terjauh dari fitnah orang-orang munafik yang selalu menghembuskan kabar-kabar bohong. 

Syekh Ash Shabuni menjelaskan bahwa ayat tersebut mengabarkan tentang orang-orang munafik pada masa lalu yang senang menyakiti nabi Muhammad SAW dengan menuding atau menuduh bahwa nabi Muhammad itu senang mendengar semua ucapan, kabar, atau informasi baik itu yang benar maupun yang salah, yang baik atau pun yang buruk. 

Maka Allah SWT memerintahkan kepada nabi agar menegaskan bahwa Rasulullah itu hanya mendengarkan ucapan atau kata-kata yang baik saja. Artinya pendengaran Rasulullah SAW terjaga dari setiap keburukan. Seperti menguping percakapan orang lain, menerima hasud orang lain, atau mempercayai kabar bohong. 

Orang yang beriman itu tidak mungkin mempercayai atau mengikuti perkataan yang buruk dari orang lain. Orang beriman juga tidak akan mengikuti kabar-kabar bohong yang datang padanya. Maka dari itu agar indra pendengaran menjadi maslahat agar menggunakan untuk mendengarkan kebaikan dan menjauhi setiap perkataan atau informasi yang buruk atau menyesatkan.  

Orang-orang munafik senang bersumpah dengan menyebut nama Allah agar ucapannya dipercaya padahal terdapat kebohongan di dalamnya. Mereka berupaya meyakinkan orang-orang yang beriman akan suatu informasi yang sejatinya kabar hoaks, bahkan sampai bersumpah atas nama Allah. 

يَحْلِفُونَ بِاللَّهِ لَكُمْ لِيُرْضُوكُمْ وَاللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَقُّ أَنْ يُرْضُوهُ إِنْ كَانُوا مُؤْمِنِينَ

Artinya: Mereka bersumpah kepada kamu dengan (nama) Allah untuk mencari keridhaanmu, padahal Allah dan Rasul-Nya itulah yang lebih patut mereka cari keridhaannya jika mereka adalah orang-orang yang mukmin. (Alquran surat At Taubah 62).

Sejatinya orang-orang munafik yang senantiasa menyebarkan kabar bohong itu telah menentang Allah dan Rasul. Kelak orang-orang munafik yang senang menghembuskan kebohongan akan dimasukan dalan neraka. Sebagaimana firman Allah:

أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّهُ مَنْ يُحَادِدِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَأَنَّ لَهُ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدًا فِيهَا ۚ ذَٰلِكَ الْخِزْيُ الْعَظِيمُ

Artinya: Tidaklah mereka (orang-orang munafik itu) mengetahui bahwasanya barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya neraka jahannamlah baginya, kekal mereka di dalamnya. Itu adalah kehinaan yang besar.  (Alquran surat At Taubah 63).

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement