REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim depan kuota pemain asing dalam satu tim di klub IBL akan bertambah. Setiap klub dapat jatah tiga pemain asing, dua pemain diperbolehkan bermain bersamaan di lapangan saat kompetisi IBL 2024 bergulir nanti.
Selain itum setiap klub juga diperkenankan menggunakan satu pemain lokal naturalisasi atau pemain heritage yakni yang punya keturunan atau berdarah Indonesia dari Bapak/Ibu ataupun dari Kakek/Nenek.
Dengan begitum pelatih sebuah klub bisa memainkan tiga pemain, dua asing plus pemain heritage atau lokal naturalisasi secara bersamaan. Artinya hanya akan tersisa dua slot yang akan diperebutkan pemain lokal.
Pemain Satria Muda Pertamina Jakarta Juan Laurent Kokodiputra ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (10/10/2023) mengatakan aturan baru IBL adanya penambahan pemain asing dan pemain lokal naturalisasi atau pemain heritage memang bagus buat latihan pemain lokal. Namun di sisi lain akan mengancam menit bermain pemain lokal. Juan berpendapat hal ini kurang menguntungkan untuk pemain lokal yang jarang main. "Pemain lokal terancam memiliki nilai yang kurang ke depannya," ujarnya.
Ia menilai, lebih baik klub memaksimalkan dua pemain asing, dan hanya satu yang main di lapangan. Ia mencontohkan Liga Korea yang hanya memperbolehkan satu pemain asing yang turun ke lapangan.
Namun di sisi lain, shooter andalan Satria Muda ini merasa kehadiran pemain asing bagus buat menaikkan kemampuan pemain lokal. Juan sendiri menegaskan siap bersaing,
"Ya bersaing di lapangan, optimistis saja, kasih maksimal di latihan untuk minute play pas tanding nanti. Saya siap bersaing dengan pemain asing," kata pemain yang konsisten dipanggil ke timnas basket Indonesia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika