Rabu 11 Oct 2023 09:53 WIB

Buka KTT AIS di Bali, Jokowi Komitmen Siapkan Dana Hibah Negara Kepulauan

Jika kita membuang sampah di lautan, sangat bisa sampai ke daratan mana pun di dunia.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Jokowi bersama delegasi dari berbagai negara kepulauan di KTT AIS Forum di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu (11/10/2023).
Foto: Setneg
Presiden Jokowi bersama delegasi dari berbagai negara kepulauan di KTT AIS Forum di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu (11/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka KTT Archipelagic and Island States (AIS) Forum di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Rabu (11/10/2023). KTT AIS merupakan forum untuk memperkuat kolaborasi antarnegara kepulauan dan negara pulau yang dihubungkan oleh laut.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, laut bukanlah pemisah antardaratan. Namun, laut justru merupakan pemersatu antardaratan dan menjadi perekat maupun penghubung antardaratan. "Indonesia merasa terhormat menjadi tuan rumah momentum bersejarah KTT pertama AIS Forum," ujar Jokowi.

Sebagai sesama negara kepulauan dan pulau, sambung dia, seluruh negara menghadapi tantangan yang kompleks dan saling terhubung satu sama lain. Beberapa tantangan yang dihadapi bersama tersebut di antaranya yakni kenaikan permukaan laut, tata kelola sumber daya laut, dan pencemaran laut.

"Jika kita membuang sampah di daratan, belum tentu sampah tersebut berpindah ke daratan di belahan dunia yang lain. Tapi jika kita membuang sampah di lautan, maka sampah itu sangat bisa sampai ke daratan mana pun di dunia," kata Jokowi.

Karena itu, Jokowi menekankan, pentingnya kolaborasi dan solidaritas negara kepulauan dan negara pulau agar menghasilkan langkah-langkah strategis, konkret, dan taktis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi bersama. KTT AIS ini, kata Jokowi, merupakan kesempatan penting untuk menetapkan arah kolaborasi ke depan.

"Let us walk and walk together. Dengan ini saya nyatakan KTT pertama forum negara-negara kepulauan dan negara pulau dibuka," ujar Jokowi.

Sementara itu, Jokowi menegaskan komitmen Indonesia dalam menyiapkan dana hibah untuk negara kepulauan dan berkembang. "Indonesia juga berkomitmen menyiapkan dana hibah untuk dimanfaatkan bagi kepentingan negara kepulauan dan negara berkembang," ujarnya.

Jokowi menyampaikan, Indonesia juga konsisten menyuarakan kepentingan negara kepulauan dan negara berkembang baik di KTT G20, KTT ASEAN, dan KTT AIS. Karena itu, Indonesia pun mengajak seluruh negara agar tetap menjalin kesatuan dan kolaborasi di tengah kondisi dunia yang saat ini terbelah.

Dalam penyelenggaraan KTT AIS Forum ini, Jokowi menyampaikan, ada tiga hal penting yang perlu didorong. Pertama, yakni solidaritas, kesetaraan, dan inklusivitas yang menjadi prinsip dan pegangan bersama.

Kedua, prioritas pada kerja sama konkret yang disesuaikan pada kebutuhan penerima. Ketiga, kerangka kerja sama yang tangguh dan dinamis untuk menghadapi tantangan-tantangan ke depan.

"Kolaborasi dan solidaritas negara kepulauan dan negara pulau sangat penting untuk menghasilkan langkah-langkah strategis, konkret, dan taktis dalam penyelesaian masalah bersama," kata Jokowi menjelaskan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement