Rabu 11 Oct 2023 10:19 WIB

Nabi Musa AS Bahkan Memohon Nyawanya Dicabut di Palestina

Nabi Musa harap doanya agar meninggal di Palestina dikabulkan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
 Nabi Musa AS Bahkan Memohon Nyawanya Dicabut di Palestina. Foto;  Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. (ilustrasi)
Foto: EPA/Atef Safadi
Nabi Musa AS Bahkan Memohon Nyawanya Dicabut di Palestina. Foto; Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ada kisah ketika Nabi Musa AS menginginkan agar dia dicabut nyawanya di dekat Tanah Suci Palestina. Bahkan Nabi Musa AS sampai memohon kepada Allah SWT agar keinginannya itu dikabulkan.

Dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA, dipaparkan secara rinci soal malaikat yang hendak mencabut nyawa Nabi Musa AS. Bahkan malaikat sempat kena hantam Nabi Musa AS hingga mengadu kepada Allah SWT.

Baca Juga

Berikut ini hadits lengkapnya yang berisi tentang permohonan Nabi Musa AS agar diwafatkan di dekat Tanah Suci Palestina. Rasulullah SAW bersabda:

- جَاءَ مَلَكُ المَوْتِ إلى مُوسَى عليه السَّلَامُ. فَقالَ له: أَجِبْ رَبَّكَ قالَ فَلَطَمَ مُوسَى عليه السَّلَامُ عَيْنَ مَلَكِ المَوْتِ فَفَقَأَهَا، قالَ فَرَجَعَ المَلَكُ إلى اللهِ تَعَالَى فَقالَ: إنَّكَ أَرْسَلْتَنِي إلى عَبْدٍ لكَ لا يُرِيدُ المَوْتَ، وَقَدْ فَقَأَ عَيْنِي، قالَ فَرَدَّ اللَّهُ إِلَيْهِ عَيْنَهُ وَقالَ: ارْجِعْ إلى عَبْدِي فَقُلْ: الحَيَاةَ تُرِيدُ؟ فإنْ كُنْتَ تُرِيدُ الحَيَاةَ فَضَعْ يَدَكَ علَى مَتْنِ ثَوْرٍ، فَما تَوَارَتْ يَدُكَ مِن شَعْرَةٍ، فإنَّكَ تَعِيشُ بهَا سَنَةً، قالَ: ثُمَّ مَهْ؟ قالَ: ثُمَّ تَمُوتُ، قالَ: فَالآنَ مِن قَرِيبٍ، رَبِّ أَمِتْنِي مِنَ الأرْضِ المُقَدَّسَةِ، رَمْيَةً بحَجَرٍ، قالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ: وَاللَّهِ لو أَنِّي عِنْدَهُ لأَرَيْتُكُمْ قَبْرَهُ إلى جَانِبِ الطَّرِيقِ، عِنْدَ الكَثِيبِ الأحْمَرِ.

Malaikat maut diutus kepada Musa AS. Ketika malaikat datang, Musa memukulnya hingga keluar biji mata malaikat tersebut. Malaikat itu kembali kepada Rabbnya dan berkata, "Engkau mengutusku kepada hamba yang tidak menginginkan kematian."

Allah memulihkan kembali mata malaikat maut itu, dan berfirman, "Kembalilah dan katakanlah kepadanya, 'Jika engkau masih ingin hidup letakkanlah tanganmu ke punggung lembu. Sebanyak apa bulu yang tertutup tanganmu, sebanyak itulah bilangan tahun umurmu (dilanjutkan).'"

Musa AS berkata, "Terus apa, Wahai Tuhanku?" Malaikat maut menjawab, "Kematian." Setelah itu, Musa berkata, "Kalau begitu sekarang saja." Musa AS meminta agar Allah mendekatkannya dengan Tanah Suci (Palestina) sedekat lemparan batu". Lalu Rasulullah SAW bersabda, "Jika aku ada di sana, maka aku akan perlihatkan pada kalian kuburnya di sisi jalan di bawah tumpukan pasir." (HR. Bukhari dan Muslim)

Adapun syarah terhadap hadits tersebut, malaikat diutus ke Nabi Musa AS dengan wujud seorang laki-laki. Nabi Musa AS tidak mengetahui yang datang itu adalah malaikat, sehingga ia pun memukul malaikat berwujud lelaki, hingga matanya keluar.

Dari hadits itu pula, Allah SWT mengabulkan permohonan Nabi Musa yang ingin dicabutnya nyawanya di dekat Tanah Suci Palestina. Nabi Muhammad SAW mengetahui lokasi makam Nabi Musa AS di dekat Palestina, karena diberitahu Allah SWT.

Sumber:

https://www.dorar.net/hadith/sharh/13597

 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

  • 1 kali
  • 2 kali
  • 3 kali
  • 4 kali
  • Lebih dari 5 kali
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَمَّا رَجَعَ مُوْسٰٓى اِلٰى قَوْمِهٖ غَضْبَانَ اَسِفًاۙ قَالَ بِئْسَمَا خَلَفْتُمُوْنِيْ مِنْۢ بَعْدِيْۚ اَعَجِلْتُمْ اَمْرَ رَبِّكُمْۚ وَاَلْقَى الْاَلْوَاحَ وَاَخَذَ بِرَأْسِ اَخِيْهِ يَجُرُّهٗٓ اِلَيْهِ ۗقَالَ ابْنَ اُمَّ اِنَّ الْقَوْمَ اسْتَضْعَفُوْنِيْ وَكَادُوْا يَقْتُلُوْنَنِيْۖ فَلَا تُشْمِتْ بِيَ الْاَعْدَاۤءَ وَلَا تَجْعَلْنِيْ مَعَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ
Dan ketika Musa telah kembali kepada kaumnya, dengan marah dan sedih hati dia berkata, “Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan selama kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu?” Musa pun melemparkan lauh-lauh (Taurat) itu dan memegang kepala saudaranya (Harun) sambil menarik ke arahnya. (Harun) berkata, “Wahai anak ibuku! Kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir saja mereka membunuhku, sebab itu janganlah engkau menjadikan musuh-musuh menyoraki melihat kemalanganku, dan janganlah engkau jadikan aku sebagai orang-orang yang zalim.”

(QS. Al-A'raf ayat 150)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement