Rabu 11 Oct 2023 11:28 WIB

Suram, IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi Global Jadi 2,9 Persen pada 2024

Risiko baru muncul dalam bentuk konflik Israel-Palestina.

Rep: Novita Intan/ Red: Ahmad Fikri Noor
Logo Dana Moneter Internasional (IMF).
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Logo Dana Moneter Internasional (IMF).

REPUBLIKA.CO.ID, MARRAKECH -- Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan global pada 2024. Berdasarkan laporan World Economic Outlook (WEO), IMF memperkiraan pertumbuhan produk domestik bruto riil global pada 2023 tidak berubah sebesar tiga persen. Namun, IMF memangkas perkiraan pertumbuhan 2024 menjadi 2,9 persen dari perkiraan Juli sebesar tiga persen. 

Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas mengatakan, perekonomian global terus pulih dari Covid-19, invasi Rusia ke Ukraina, dan krisis energi tahun lalu. Gourinchas mengatakan, perkiraan tersebut secara umum menunjukkan soft landing, namun IMF tetap mengkhawatirkan risiko terkait krisis properti China, harga komoditas yang tidak menentu, fragmentasi geopolitik, dan kebangkitan inflasi. Risiko baru muncul dalam bentuk konflik Israel-Palestina ketika para pejabat dari 190 negara bertemu di Marrakesh dalam Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia.

Baca Juga

Gourinchas mengatakan, masih terlalu dini untuk mengatakan bagaimana eskalasi besar ini akan berdampak pada perekonomian global. “Tergantung bagaimana situasi ini akan terjadi, ada banyak skenario berbeda yang belum kami jajaki, jadi kami belum bisa membuat keputusan apapun, penilaian pada saat ini,” ujarnya seperti dilansir dari laman Reuters, Rabu (11/10/2023).

Dia mengatakan, IMF sedang memantau situasi dan mencatat harga minyak telah meningkat sekitar empat persen dalam beberapa hari terakhir, yang mencerminkan kekhawatiran bahwa produksi atau pengangkutan minyak dapat terganggu. Penelitian IMF menunjukkan kenaikan harga minyak sebesar 10 persen akan mengurangi produksi global sekitar 0,2 persen pada tahun berikutnya dan meningkatkan inflasi global sekitar 0,4 persen.

Pertumbuhan yang lebih kuat terhambat oleh dampak pandemi yang berkepanjangan, perang di Ukraina, dan meningkatnya fragmentasi, serta kenaikan suku bunga, peristiwa cuaca ekstrem, dan menyusutnya dukungan fiskal, kata IMF. Total output global pada 2023 diperkirakan sebesar 3,4 persen atau 3,6 triliun dolar AS, di bawah proyeksi sebelum pandemi.

“Perekonomian global menunjukkan ketahanan. Perekonomian global tidak terpuruk akibat guncangan besar yang dialami dalam dua atau tiga tahun terakhir, namun juga tidak terlalu bagus. Kami melihat perekonomian global sedang tertatih-tatih dan belum berjalan dengan baik,” kata Gourinchas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement