REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Riau, mencatat ada 604 anak-anak terkena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dengan pneoumia yang sebagian besarnya juga merupakan anak di bawah lima tahun. Kepala Dinkes Pekanbaru Zaini Rizaldy, Rabu (11/10/2023), mengatakan, jumlah anak di bawah lima tahun yang mengalami ISPA dengan pneoumia mencapai 575 orang. Sedangkan, secara keseluruhan, anak-anak dan dewasa total kasus ISPA dengan pneoumia mencapai 618 orang.
"Untuk kasus ISPA di Kota Pekanbaru didominasi anak-anak, kita imbau agar orang tua mengurangi aktivitas anak di luar rumah," katanya.
Kondisi tersebut, dia melanjutkan, masih beresiko akibat kabut asap bekas kebakaran lahan masih berlangsung hingga saat ini. Pihaknya mengimbau agar masyarakat waspadai sejumlah penyakit sebagai dampak kabut asap.
Selain itu, dia menambahkan, ada sejumlah penyakit sebagai dampak kabut asap selain ISPA. Ia memerinci, penyakit itu yakni asma, iritasi mata, penyakit paru kronik hingga penyakit jantung.
"Jadi, masyarakat kami imbau untuk antisipasi semua penyakit yang merupakan dampak kabut asap," ujarnya.
Pihaknya juga sudah menyampaikan agar pusat kesehatan masyarakat di Kota Pekanbaru menyiapkan ruangan khusus bagi pasien ISPA. Hal ini untuk mempercepat akses layanan kesehatan bagi pasien ISPA yang terkena dampak kabut asap. Zaini menyebut bahwa anak-anak, ibu hamil dan lanjut usia sangat rentan kena dampak kabut asap.
"Nantinya bakal disediakan ruangan khusus ISPA di puskesmas," ujarnya.
Zaini berharap agar kondisi kabut asap pada 2015 tidak terulang lagi. Ia mengenang pada kala itu kualitas udara di Kota Pekanbaru sempat menyentuh level berbahaya.