REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy khawatir AS dan negara Barat mungkin kurang memperhatikan dukungan Ukraina di tengah perlawanan Israel melawan kelompok pejuang Hamas. Zelenskyy berharap dukungan AS dan negara Barat untuk memenangkan Ukraina, tidak terpecah ke Israel.
"Komunitas global mungkin menjadi kurang memperhatikan Ukraina," kata Zelensky dalam sebuah wawancara dengan France 2. Pada saat yang sama, ia "berharap akan dukungan AS yang berkelanjutan."
Zelenskyy berharap bantuan militer dari AS dan Barat ke Kiev tidak melemah. Presiden Ukraina ini juga menyatakan bahwa jika bantuan untuk Kiev berhenti, maka kemenangan akan ada di pihak Rusia.
Pada Sabtu, 7 Oktober lalu, setelah Israel digempur dari Jalur Gaza, kelompok pejuang Hamas, eskalasi di Israel dan Palestina kembali memanas. Pejuang Hamas yang berhasil menyusup ke negara Yahudi memulai serangannya sebagai tanggapan atas tindakan sewenang-wenang Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Serangan balasan telah dilancarkan Israel, di mana Netanyahu telah mengumumkan bahwa mereka siap berperang, memulai Operasi Pedang Besi dan memerintahkan pengepungan penuh terhadap Jalur Gaza. Bentrokan meletus di Tepi Barat dan terjadi baku tembak di perbatasan dengan Lebanon.