REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para santri di Pondok Pesantren Nurul Alamiyah, selama ini mengandalkan tadah hujan untuk kebutuhan air minum. Pasalnya, Pesantren yang berlokasi Wajok Hilir, Kecamatan Jungkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, ini mengalami kondisi kekeringan seperti banyak lokasi lainnya di Indonesia.
Pesantren Nurul Alamiyah memiliki 66 tenaga pengajar dan 673 siswa yang terdiri dari jenjang Raudhatul Athfal (RA) hingga Madrasah Aliyah (MA). Para santri terpaksa menggunakan tampungan air parit terdekat untuk kebutuhan sehari-hari.
Kabupaten Mempawah dan seluruh kota/kabupaten lainnya di Kalimantan Barat yang berada di garis khatulistiwa, tidak memiliki zona musim. Hal ini mengakibatkan kondisi kemarau dan turunnya hujan, bisa terjadi secara tiba-tiba.
“Jika tidak ada hujan dalam empat hari, maka tidak ada persediaan air minum di pesantren,” ujar salah satu relawan lokal, mengutip keterangan tertulis, Rabu (11/10/2023).