REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Pemerintah Provinsi Bengkulu membantu warga penyandang disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan-perusahaan lokal maupun nasional yang beroperasi di wilayah Bengkulu.
"Lewat Kegiatan Job Fair tahun ini yang melibatkan sekitar 575 perusahaan lokal maupun nasional, mereka menerima pelamar dari disabilitas sesuai dengan edaran Menaker. Setelah kami bicarakan tidak ada batasan pendaftar bagi disabilitas," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu Edwar Heppy di Bengkulu, Rabu (11/10/2023).
Menurut dia, setidaknya satu perusahaan menerima satu disabilitas untuk bekerja, maka akan ada 500 lebih penyandang disabilitas mendapatkan pekerjaan lewat kegiatan Job Fair yang digelar.
"Untuk ditempatkan di pekerjaan apa, itu tergantung perusahaannya, bukan kami yang tentukan. Memfasilitasi adik-adik disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan memang merupakan kepedulian Pemerintah Provinsi Bengkulu," kata dia.
Sampai saat ini, menurut Edwar, sudah sekitar 250 disabilitas yang bekerja di berbagai perusahaan yang ada di Provinsi Bengkulu. Sebarannya, sebanyak 100 orang bekerja di Kabupaten Kepahiang, 100 orang di Kota Bengkulu dan 50 orang di Kabupaten Bengkulu Selatan.
"Untuk kegiatan Job Fair kali ini, Alhamdulillah, Alfamart buka lowongan bagi disabilitas. Mulai tahun ini adik-adik disabilitas kami harapkan sudah mulai bekerja di berbagai perusahaan di Bengkulu, contohnya di Mercure dan Adira, sudah mulai dipekerjakan," ucapnya.
Pemerintah Provinsi Bengkulu, kata dia, tidak hanya memfasilitasi warga berkebutuhan khusus untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi juga bisa membuka usaha sendiri dan menciptakan lapangan kerja.
"Pemerintah Provinsi Bengkulu memberikan bantuan seperti mesin jahit kepada adik-adik berkebutuhan khusus, sehingga mereka bisa mengembangkan usaha sendiri, kami juga memberikan bantuan bentuk lainnya," kata Edwar.
Salah seorang pencari kerja, Rahmat mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi Bengkulu dan perusahaan di daerah itu memberikan kesempatan kerja bagi disabilitas.
"Selama ini di Bengkulu sulit sekali mendapatkan pekerjaan bagi kami disabilitas, kurang perhatian. Kalau waktu saya di Bekasi dulu banyak perusahaan memberikan kesempatan kerja, saya pernah bekerja di sana di bagian call center. Saya mengapresiasi kegiatan Job Fair ini," ujarnya.