Kamis 12 Oct 2023 03:49 WIB

Pembuatan Sekat Bakar Antisipasi Meluasnya Kebakaran Gunung Lawu

Total sekat bakar yang sudah dibuat sekitar 9.607 meter.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Kobaran api membakar hutan dan lahan (karhutla) Gunung Lawu.
Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Kobaran api membakar hutan dan lahan (karhutla) Gunung Lawu.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan selain lewat udara, upaya pemadaman karhutla Gunung Lawu juga dilakukan via darat. Yakni, lewat pembuatan ilaran alias sekat bakar atau batas bakar di sekitar titik api.

Hal ini penting dilakukan supaya api tidak menjalar luas atau melebihi batas tersebut. "Saat ini sedang dilakukan proses monitoring karena dikhawatirkan ada batas bakar yang kemudian juga ikut terbakar," kata Khofifah, Rabu (11/10/2023).

Ia melanjutkan, proses monitoring terus dilakukan sebagai upaya perlindungan, karena antara hutan lindung dan hutan industri jaraknya berdekatan. Jangan sampai, kata dia, hutan industri juga ikut terbakar, karena dampak ekonominya bisa lebih besar.

Berdasarkan data BPBD Jatim, perkembangan terkait karhutla di Gunung Lawu per 10 Oktober 2023, total ilaran atau sekat bakar yang sudah dibuat sekitar 9.607 meter. Ilaran ini ada di perbatasan Jabung-Karanggupito, Ngiliran, Sukowidi-Tapak hingga Getasanyar.

"Tim jalur darat dari posko wilayah Ngawi rencananya akan melanjutkan pembuatan ilaran di wilayah Ukir Bayi," kata dia.

Ke depan, setelah karhutla Gunung Lawu teratasi akan dilakukan upaya penanaman. Pemprov Jatim akan melakukan asesmen kemungkinan melakukan aeroseedin .

Namun, ujar gubernur, upaya ini harus dilakukan asesmen terlebih dahulu antara topografi wilayah dengan jenis bibit tanaman yang akan disebar.

"Aeroseeding ini biasanya dilakukan di musim hujan. Bagaimana proses asesmen supaya hutan-hutan yang pernah ada tanaman-tanaman varian keragaman hayati yang pernah ada relatif kita bisa melakukan proses recovery bersama," ujarnya.

"Jadi memang aeroseeding ini karena keterjalan area sehingga perlu dilakukan penyebaran bibit tanaman melalui udara. Jadi sekali lagi saya sampaikan bahwa daya dukung alam dan daya dukung lingkungan harus tetap kita maksimalkan dan kita jaga bersama," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement