Rabu 11 Oct 2023 20:52 WIB

Kemenkes Palestina: 60 Persen Korban Luka Gaza adalah Perempuan dan Anak-Anak

Jalur Gaza akan mengalami bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
60 persen dari korban luka-luka akibat pemboman Isarel di Gaza adalah perempuan dan anak-anak
Foto: EPA-EFE/HAITHAM IMAD
60 persen dari korban luka-luka akibat pemboman Isarel di Gaza adalah perempuan dan anak-anak

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan pada Rabu (11/10/2023), 60 persen dari korban luka-luka akibat pemboman Isarel di Gaza adalah perempuan dan anak-anak. Wakil Menteri Kesehatan di Gaza Yusuf Abu al-Reesh mengecam kondisi layanan medis di bawah standar di wilayah yang diblokade tersebut.

 

Baca Juga

"60 persen dari cedera yang disebabkan oleh serangan udara Israel di Jalur Gaza berdampak pada perempuan dan anak-anak," ujar al-Reesh dikutip dari Anadolu Agency.

Gaza saat ini menghadapi kondisi yang mengkhawatirkan usai serangan tanpa henti dari pasukan militer Isarel hingga penutupan aliran listrik, makanan, hingga obat-obatan. "Semua tempat tidur rumah sakit telah habis, dan obat-obatan serta pasokan medis berada di ambang kehabisan," ujar al-Reesh.

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pun telah memperingatkan Jalur Gaza akan menghadapi bencana kemanusiaan jika koridor aman tidak dibuka untuk bantuan. “Jalur Gaza akan mengalami bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya jika koridor aman tidak dibuka untuk kedatangan bantuan kemanusiaan, termasuk pasokan medis, makanan, dan air,” kata juru bicara UNRWA Adnan Abu Hasna.

Israel terus menutup seluruh perlintasan perbatasan dengan Jalur Gaza, sehingga mustahil ada bantuan kemanusiaan yang bisa masuk. “Dalam beberapa jam mendatang Gaza akan kehabisan bahan bakar dan rumah sakit tidak dapat beroperasi lagi. Situasi yang terus berlanjut berarti Jalur Gaza akan kehilangan makanan dalam waktu dua minggu," kata Abu Hasna.

UNRWA mengatakan sebelumnya, bahwa lebih dari 175 ribu orang di Gaza telah mengungsi di 88 sekolahnya.  Jumlah itu terus meningkat karena serangan udara Israel yang terus berlanjut.

Israel telah melancarkan kampanye militer yang berkelanjutan dan kuat terhadap Jalur Gaza, sebagai respons terhadap serangan kelompok Palestina Hamas di wilayah Israel dan permukiman ilegal pada 7 Oktober 2023. Beberapa komunitas internasional telah menyerukan deeskalasi dan negosiasi menuju penyelesaian konflik secara damai. Seiring dengan berkembangnya konflik, komunitas global masih mengkhawatirkan potensi kekerasan lebih lanjut dan dampaknya terhadap warga sipil yang tidak bersalah. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement