Rabu 11 Oct 2023 21:04 WIB

IDF: 169 Tentara Israel Tewas dalam Pertempuran dengan Hamas

Ratusan jenazah pejuang Palestina masih dibersihkan dari perbatasan Israel

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, sedikitnya 169 tentara mereka tewas dalam pertempuran dengan Hamas
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, sedikitnya 169 tentara mereka tewas dalam pertempuran dengan Hamas

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, sedikitnya 169 tentara mereka tewas dalam pertempuran dengan Hamas. Sementara personel IDF yang dibawa ke Jalur Gaza berjumlah setidaknya 60 orang.

“Sampai pagi ini, kami telah memberi tahu keluarga dari 169 tentara IDF yang tewas," kata Juru Bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari, Rabu (11/10/2023), dikutip laman Al Arabiya. Dia menambahkan, keluarga dari 60 orang yang  dibawa ke Gaza juga telah dihubungi.

Baca Juga

Hagari mengungkapkan, selama dua hari terakhir, tidak ada laporan infiltrasi baru oleh anggota Hamas. Dia menyebut, ratusan jenazah pejuang Palestina yang terbunuh masih dibersihkan dari wilayah perbatasan Israel-Jalur Gaza. “Ini menunjukkan cakupan pertempuran di wilayah tersebut. Mereka bermaksud menaklukkan wilayah itu, mereka tidak berencana menyerang dan kembali ke Gaza,” ucapnya.

Sementara itu, seorang pejabat militer Israel sempat mengklaim bahwa IDF berhasil membunuh setidaknya 1.500 pejuang Palestina yang melakukan infiltrasi ke wilayah Israel. “Dalam beberapa hari terakhir, tentara Israel menemukan tidak kurang dari 1.500 jenazah pria bersenjata Palestina di dalam wilayah Israel,” ujar pejabat militer Israel tersebut yang enggan dipublikasikan identitasnya kepada Anadolu Agency, Selasa (10/10/2023).

Pejabat militer Israel itu tak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai hal tersebut. Pertempuran terbaru antara Israel dan Hamas pecah pada 7 Oktober 2023 lalu. Eskalasi dimulai ketika ratusan anggota Hamas berhasil melakukan infiltrasi ke wilayah Israel yang berbatasan dengan Jalur Gaza. Infiltrasi dilakukan sesaat setelah Hamas meluncurkan ribuan roket ke wilayah Israel. Ratusan anggota Hamas yang berhasil memasuki wilayah Israel kemudian melakukan serangan ke beberapa kota di dekat perbatasan Gaza.

Anggota Hamas dilaporkan melakukan penyerbuan ke 22 lokasi di Israel, termasuk kota-kota dan komunitas kecil sejauh 24 kilometer dari perbatasan Gaza. Ketika mundur, mereka menahan sejumlah warga untuk dijadikan sandera. Jumlah warga Israel yang disandera dilaporkan lebih dari 100 orang.

Hamas menyebut serangan roket dan infiltrasi ke Israel sebagai Operation Al Aqsa Flood. Mereka mengatakan, operasi itu diluncurkan sebagai respons atas penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan pemukim. Hingga berita ini ditulis, sedikitnya 1.200 warga Israel telah tewas akibat operasi Hamas.

Merespons operasi serangan Hamas, Israel meluncurkan Operation Swords of Iron dan membombardir Jalur Gaza. Target utamanya adalah markas atau situs lainnya yang berkaitan dengan Hamas. Namun bangunan-bangunan penduduk turut terimbas serangan udara Israel. Hingga berita ini ditulis, jumlah korban meninggal di Jalur Gaza telah mencapai sedikitnya 1.055 jiwa. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement