Kamis 12 Oct 2023 11:32 WIB

Peluang Kerja Lulusan Fikes UMM Semakin Luas dari Jepang, Kuwait, Hingga Jerman

Profesi perawat di Jerman sangat dihargai.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan International Talk bertajuk Career Opportunities as a Professional Health Worker in Germany di aula kampus II UMM, Senin (9/10/2023). Kegiatan ini mengungkap testimoni seorang perawat di Jerman, Zarawanda Eldzikri didampingi suaminya Jann Meinhard Schröder.
Foto: Humas UMM
Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan International Talk bertajuk Career Opportunities as a Professional Health Worker in Germany di aula kampus II UMM, Senin (9/10/2023). Kegiatan ini mengungkap testimoni seorang perawat di Jerman, Zarawanda Eldzikri didampingi suaminya Jann Meinhard Schröder.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Peluang kerja alumni Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kini semakin luas. Jika sebelumnya mampu diterima di Jepang dan Kuwait, kini lulusannya dapat bekerja di Jerman. 

Dekan Fikes UMM, Yoyok Bekti Prasetyo yakin profesi kesehatan makin dibutuhkan di negara-negara maju. Hal itu disampaikan Yoyok usai acara International Talk bertajuk "Career Opportunities as a Professional Health Worker in Germany" di aula kampus II UMM, Senin (9/10/2023). Kegiatan ini mengungkap testimoni seorang perawat di Jerman, Zarawanda Eldzikri didampingi suaminya Jann Meinhard Schröder. 

Baca Juga

Zara yang asli Gresik dan merupakan lulusan MI Muhammadiyah Campurejo dan SMP Muhammadiyah 12 Ponpes al-Islah Paciran itu memaparkan bagaimana perjalanan sampai menjadi perawat psikiatri di Oldenburg Jerman. Penguasaan bahasa Jerman menjadi hal mutlak harus dikuasai sampai pada level sertifikat B2. Itulah sebabnya, sebelum ke Jerman ia menyiapkan diri sebaik mungkin untuk belajar bahasa.

Dia bercerita sebelumnya sempat ikut SBMPTN dan diterima di Teknik Sipil ITS, tetapi tidak dia masuki. Dia juga ikut tes mengambil jurusan Pajak STAN mengikuti saran orang tua juga lulus tetapi tidak dijalani. "Saya terobsesi ingin ke luar negeri dan Jerman menjadi pilihan sejak dulu," kata Zara.

Selain ingin membantu pemerintah mengurangi pengangguran, Zara juga terobsesi dengan gaji yang fantastis ketika kerja di Jerman. Profesi perawat di negara tersebut sangat dihargai, bahkan diberi cukup waktu untuk cuti dan fasilitas asuransi. Cuti hamil dan melahirkan selama dua tahun pun tetap dibayar.

Sementara itu, Jann menyatakan, Jerman kini sangat tergantung tenaga kerja asing karena secara demografis usia non-produktif mendominasi. Untuk itu, pemerintahnya memberikan kesempatan lebih luas kepada tenaga-tenaga terampil dari negara lain. Pemerintah memberikan kemudahan agar kemampuan pekerja dari luar negeri bisa bekerja di Jerman.

Lulusan Fikes UMM hanya perlu belajar bahasa dan budaya kerja Jerman. Perbedaan cara pandang terhadap waktu, kedisplinan, pemisahan permasalahan publik dan privat, serta bagaimana bersikap formal di ruang kerja harus menjadi perhatian. “Tidak boleh bercanda ketika bekerja, apalagi sampai pacaran. Tapi di luar jam kerja, semua itu tidak dilarang," jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima Republika. 

Fikes UMM telah memperoleh tawaran kerja sama dari Michels Kliniken, yakni sebuah konsorsium Rumah Sakit swasta besar di Jerman. Setelah melakukan pertemuan secara dari dengan Fikes UMM beberapa waktu lalu, pihak Michels kini menunggu kesiapan lulusan UMM mempersiapkan bahasa Jerman. 

Jann mengatakan jika kerja sama dengan Michels ini sukses, maka peluang rumah sakit lainnya yang juga akan ikut merekrut lulusan UMM makin terbuka. Hal ini diketahuinya setelah ia melaporkan hasil kunjungan ke Fikes UMM dan menjadi pembicara. 

Orang Jerman, kata dia, terkesan dengan tenaga kerja Indonesia yang dikenal ulet. Pengalaman merekrut perawat dari Filipina yang kurang bagus, membuat Michels Kliniken melirik Indonesia. Saat ini Michels sedang bekerja sama dengan Albania. 

Dengan Albania dan Filipina, klinik di Jerman bekerja sama secara business to business. Dengan UMM ini merupakan pengalaman pertama bekerja sama dengan universitas secara langsung. Oleh karena ini pengalaman pertama, maka perlu pembicaraan lebih lanjut terkait prosedur pengiriman tenaga kerja dari Indonesia ke Jerman. 

Sejauh ini pembicaraan Michels Kliniken melalui Zara yang ditunjuk sebagai penghubung menyatakan siap membantu Fikes UMM menyelenggarakan persiapan bahasa Jerman. Demikian pula visa dan persiapan predeparture lainnya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement