Kamis 12 Oct 2023 10:30 WIB

Kabinet Perang Israel Bertujuan Melenyapkan Hamas

Kabinet perang ini diumumkan ketika Israel meningkatkan serangan ke Gaza.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (tengah), diapit oleh Sekretaris Kabinet Yossi Fuchs (kanan) dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant (kiri), memimpin rapat kabinet.
Foto: EPA-EFE/MENAHEM KAHANA
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (tengah), diapit oleh Sekretaris Kabinet Yossi Fuchs (kanan) dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant (kiri), memimpin rapat kabinet.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin oposisi, Benny Gantz membentuk kabinet perang pada Rabu (11/10/2023) dengan tujuan perang melawan Hamas. Kabinet perang ini terdiri dari Netanyahu, Gantz, dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.

Selain ketiga tokoh ini, menurut surat kabar Israel, Haaretz, mantan kepala staf IDF Gadi Eizenkot dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer akan bertindak sebagai observer dalam kabinet perang. "Kami akan melenyapkan Hamas, ISIS-Gaza, dari muka bumi. Mereka tidak akan ada lagi," ujar Gallant.

Baca Juga

Pengumuman ini muncul ketika Israel meningkatkan serangan terhadap Gaza. Israel membombardir Gaza sebagai tanggapan atas serangan mengejutkan Hamas dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selatan pada Sabtu (7/10/2023).

Dalam sebuah pernyataan bersama, Netanyahu mengatakan, mereka telah mengesampingkan perbedaan karena nasib negara sedang dipertaruhkan. Sementara mengatakan, ini adalah waktu untuk bersatu dan menang.

“Ada waktu untuk damai dan ada waktu untuk perang. Sekarang adalah waktu untuk perang,” kata Gantz.

Selama pertempuran dengan Hamas di Gaza, pemerintah darurat atau kabinet perang tidak akan mengambil kebijakan atau undang-undang lain, selain kebijakan perang melawan Hamas. Pemimpin oposisi Yair Lapid diperkirakan tidak akan bergabung dengan pemerintahan darurat tersebut.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement