REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pesawat-pesawat tempur Israel masih berseliweran melakukan serangan udara dan memblokade total akses ke Jalur Gaza. Blokade ini menyebabkan penduduk Gaza, termasuk anak-anak telah kehilangan akses ke banyak kebutuhan, termasuk makanan, air, dan pendidikan.
Serangan udara Israel telah mengakibatkan kematian ratusan anak-anak di Gaza, dan blokade total menimbulkan risiko lebih memprihatinkan. Sebagai tanggapan atas serangan Hamas terhadap Israel, lingkungan Gaza, termasuk al-Karama dan Rimal, telah dibombardir dan jumlah korban sipil yang tewas, termasuk ratusan anak-anak, terus meningkat.
Pada hari Rabu (11/10/2023), jumlah korban tewas di Gaza mencapai sedikitnya 950 warga Palestina, termasuk 260 anak-anak. Pusat Informasi Kesehatan Palestina melaporkan bahwa 10 persen dari 3.726 orang yang terluka adalah anak-anak.
Menurut Defense for Children International (DCI), sebuah organisasi hak asasi manusia Palestina yang berfokus pada hak-hak anak, sejak tahun 2005. Disebutkan bahwa enam serangan militer besar di Gaza telah menewaskan sedikitnya 1.000 anak Palestina.