REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA --- Badan pengungsi Palestina PBB mengatakan pada Rabu (11/10/2023) bahwa pihaknya sedang menggalang dana sebanyak 104 juta dolar AS untuk penyelamatan nyawa di Gaza, yang telah dihantam oleh serangan balasan Israel menyusul serangan Hamas ke Israel sebelumnya.
"UNRWA telah mencari dana bantuan yang sangat mendesak sebesar 104 juta dolar AS, untuk memungkinkan respon kemanusiaan multisektoral selama 90 hari mendatang," kata Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) dalam sebuah pernyataan.
"Dana yang diminta akan memenuhi kebutuhan mendesak akan makanan, non-makanan, kesehatan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi 250.000 orang yang mencari perlindungan di tempat penampungan UNRWA di seluruh Jalur Gaza yang hancur dan 250.000 pengungsi Palestina lainnya yang berada di dalam komunitas," demikian isi pernyataan tersebut.
UNRWA, yang telah menghadapi kesulitan keuangan, mengatakan bahwa mereka memiliki cukup dana untuk melanjutkan layanan regulernya, termasuk pendidikan, perawatan kesehatan dan perlindungan sosial di seluruh wilayah tersebut hingga akhir Oktober.
"Agar pekerjaan penyelamatan nyawa kami di Gaza dan di seluruh wilayah ini terus berlanjut dan agar tetap menjadi garis hidup bagi jutaan pengungsi Palestina di seluruh wilayah ini, saya mengimbau para donor dan mitra UNRWA untuk meningkatkan dukungan keuangan mereka," kata Philippe Lazzarini, komisaris jenderal UNRWA.
Pada Januari, badan PBB tersebut telah meminta dana sebesar 1,6 miliar dolar AS dan memperingatkan bahwa badan tersebut sedang berjuang untuk memenuhi mandatnya karena biaya yang terus meningkat dan sumber daya yang semakin berkurang.
Didirikan pada 1949 setelah perang Arab-Israel pertama, UNRWA menyediakan layanan publik termasuk sekolah, perawatan kesehatan primer dan bantuan kemanusiaan di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Suriah, dan Lebanon.