Kamis 12 Oct 2023 13:18 WIB

Polisi: Semburan Gas di Bogor Akibat Warga Gali Sumur Hingga 130 Meter

Warga diungsikan sementara karena dikhawatirkan gas yang keluar beracun.

Kondisi semburan air bercampur gas di tengah permukiman warga di Kampung Leuwi Kotok, Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Kamis (12/10/2023).
Foto: Republika/ Shabrina Zakaria
Kondisi semburan air bercampur gas di tengah permukiman warga di Kampung Leuwi Kotok, Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Kamis (12/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepolisian Sektor Sukaraja menyatakan, semburan gas yang keluar dari lubang galian di Desa Pasirlaja, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akibat warga menggali sumur hingga kedalaman sekitar 130 meter.

"Pengeboran ini dilakukan kurang lebih sebulan, tidak dapat air, dengan kedalaman kurang lebih 130 meter," kata Kapolsek Sukaraja Kompol Birman Simanullang, Rabu (18/10/2023).

Baca Juga

Dia mengungkapkan, semburan gas bercampur air dengan ketinggian sekitar 50 meter itu terjadi sejak Rabu sore pada pekerjaan pembuatan sumur bor di sebuah bangunan indekos.

Saat itu, kata dia, para pekerja pengeboran mulai putus asa dan mulai membereskan peralatan tiba-tiba air bercampur gas menyembur keluar dari lubang tanpa henti.

"Informasi dari pemilik indekos, ini lagi kemarau dilakukan pengeboran untuk mencari mata air di bawah tanah. Sudah sebulan ini dilakukan pengeboran. Tidak dapat air padahal sudah 130 meter," ungkapnya.

Birman memastikan, telah melakukan pemasangan garis polisi di sekitar lokasi agar warga tidak mendekat. Selain itu, pemilik dan penghuni indekos sepakat untuk mengosongkan tempat sementara waktu hingga situasi cukup aman.

"Ini kebetulan ada pagar. Jadi kita tutup semua, tidak ada masyarakat lalu lalang. Yang tinggal di sini sudah mengerti. Jadi keselamatan yang diutamakan," kata Birman.

Menurut dia, semua penghuni indekos sementara dievakuasi terlebih dulu khawatir gas yang keluar dari lubang sumur mengandung racun. Karena, hingga Rabu malam semburan gas masih terus terjadi meski tidak sekuat sore hari.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement