REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov telah menyatakan dukungannya terhadap Palestina. Dia menawarkan untuk mengirim tentaranya ke Gaza sebagai pasukan penjaga perdamaian.
“Saya berpesan kepada para pemimpin negara-negara Muslim: ciptakan koalisi dan jangkau mereka yang Anda sebut sebagai teman, Eropa dan seluruh Barat, sehingga mereka tidak mengebom warga sipil yang damai dengan dalih menghancurkan pejuang [Hamas],” kata Kadyrov dikutip dari Middle East Monitor.
Kadyrov dengan tegas menyatakan mendukung Palestina. Dia pun mengatakan menentang perang yang dapat meningkat menjadi sesuatu yang lebih besar.
"Jika perlu, unit kami siap bertindak sebagai pasukan penjaga perdamaian untuk memulihkan ketertiban dan melawan pembuat onar," ujar Kadyrov.
Ramzan Kadyrov, the president of Chechnya and close to Putin, has said to send troops to protect the Palestinians pic.twitter.com/Vd0ppG6JPF
— Sprinter (@Sprinter99800) October 9, 2023
Pemimpin Chechnya juga membenarkan laporan roket Hamas jatuh di dekat masjid yang telah dia dirikan untuk menghormati ayahnya pemimpin pertama Chechny Akhmat Kadyrov. Menurut Kementerian Luar Negeri Israel, sebuah roket menghantam masjid Akhmat Kadyrov di dekat Yerusalem.
Masjid tersebut adalah masjid terbesar kedua di negara pendudukan yang terletak di desa Abu Ghosh. Namun serangan ini tidak memakan korban luka.
Newsweek melaporkan, para pejabat Rusia belum memilih salah satu pihak dalam konflik antara Israel dan Hamas. “Walaupun muncul spekulasi di dunia maya bahwa Moskow mungkin berperan dalam keberhasilan serangan Hamas, yang mengejutkan intelijen Israel," ujar laporan itu.
Menanggapi pernyataan Kadyrov, juru bicara Istana Kremlin Dmitry Peskov, Rusia terus menjaga hubungan dengan Palestina dan Israel. “Kami memiliki ikatan sejarah yang sudah lama dengan Palestina, kami melanjutkan kontak kami… tetapi pada saat yang sama, kami juga memiliki hubungan dengan negara Israel, yang juga memiliki banyak kesamaan dengan kami,” kata Peskov.