Kamis 12 Oct 2023 13:48 WIB

Kaesang Jadi Ketum PSI, Pengamat: Giring Gagal Tarik Suara Pemilih Muda

PSI dinilai menyasar pemilih muda dengan menggandeng Kaesang sebagai ketua umum.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Agus raharjo
Ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (kanan) didampingi Dewan Pembina PSI Giring Ganesha (kiri) saat menggelar rapat perdana dengan sejumlah jajaran pengurus PSI di DPP PSI, Jakarta, Selasa (26/9/2023). Rapat perdana tersebut digelar usai putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep didapuk sebagai Ketua Umum PSI pada Kopdarnas PSI pada Senin (25/9) kemarin.  Rapat tersebut  membahas mengenai berbagai evaluasi dan rancangan strategi PSI dalam menghadapi Pemilu 2024.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (kanan) didampingi Dewan Pembina PSI Giring Ganesha (kiri) saat menggelar rapat perdana dengan sejumlah jajaran pengurus PSI di DPP PSI, Jakarta, Selasa (26/9/2023). Rapat perdana tersebut digelar usai putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep didapuk sebagai Ketua Umum PSI pada Kopdarnas PSI pada Senin (25/9) kemarin. Rapat tersebut membahas mengenai berbagai evaluasi dan rancangan strategi PSI dalam menghadapi Pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pakar komunikasi politik Universitas Airlangga (Unair) Prof. Rachmah Ida mengungkapkan alasan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang langsung menunjuk putra Presiden Jokowi, yakni Kaesang Pangarep sebagai ketua Umum menggantikan Giring. Padahal, Kaesang baru saja terjun ke dunia politik dengan bergabung ke PSI.

Ida menilai, sebelum ini Giring sebagai Ketum PSI kurang bisa menarik suara pemilih muda. Sebagai musisi, kompetensi Giring masih menjadi pertanyaan masyarakat, terutama dalam bidang politik.

Baca Juga

"Sehingga popularitasnya belum bisa menjadi modal untuk meraih suara pemilih muda. Hadirnya Kaesang mampu mendongkrak reputasi PSI secara masif bagi pemilih muda," ujarnya, Kamis (12/10/2023).

Saat ini, lanjut Ida, PSI berada dalam koalisi partai politik yang mengusung Prabowo sebagai calon presiden (capres). Tentunya keterlibatan Kaesang lewat PSI akan mampu memberikan suara bagi Prabowo. Terlihat dari kepentingannya, strategi tersebut merupakan strategi dalam menyasar pemilih muda.

"Mungkin akan ada politik balas budi, jika Prabowo memenangkan pemilu. Tidak menampik Kaesang akan mendapatkan posisi strategis dalam pemerintahan sebagai bentuk ucapan terima kasih," kata Ida.

Ida menambahkan, manuver politik Kaesang yang bergabung dengan PSI adalah karena kecocokan pandangan politik. Selama ini, PSI adalah partai yang identik dengan anak muda. Selain itu, PSI juga berkesempatan mendulang suara pemilih dari pemilih muda bagi konstituen. Kepemimpinan Kaesang dengan gaya yang merangkul milenial dan gen Z dirasa lebih mudah mengambil suara pemilih muda.

"Melihat PSI sebagai partai kecil dan baru. Kaesang bisa menjadi magnet untuk suara pemilih muda. Terlebih saat ini banyak gen Z yang menilai politik dengan apatis," kata Ida.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement