Kamis 12 Oct 2023 14:46 WIB

Prabowo: Kita tidak Mau Rakyat Hanya Digaji UMR

Prabowo sebut dirinya tidak mau rakyat hanya digaji sebatas UMR.

Rep: Febryan A/ Red: Bilal Ramadhan
Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato politiknya. Prabowo sebut dirinya tidak mau rakyat hanya digaji sebatas UMR.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato politiknya. Prabowo sebut dirinya tidak mau rakyat hanya digaji sebatas UMR.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto menyatakan, dirinya tidak ingin rakyat Indonesia hanya mendapatkan gaji sebatas upah minimum regional (UMR) atau yang kini disebut upah minimum provinsi (UMP) dan upah minimum provinsi (UMK). 

Hal itu disampaikan ketika Prabowo menerima dukungan dari kelompok Persaudaraan 98 di kediamannya, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (11/10/2023). 

Baca Juga

Prabowo awalnya menyatakan bahwa setelah ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan, dirinya telah melihat banyak kebijakan Presiden Jokowi yang berpihak pada kepentingan bangsa. Salah satu di antaranya adalah kebijakan yang sangat strategis, yakni hilirisasi sumber daya. 

"Hilirisasi artinya adalah semua bahan kita, kekayaan kita tidak mau lagi kita jual murah kepada orang asing. Kita mau bahan-bahan itu diolah di Republik Indonesia," kata Prabowo. 

Dengan kebijakan tersebut, lanjut Prabowo, pemerintah ingin pabrik-pabrik beroperasi di Indonesia. Keberadaan pabrik itu pada akhirnya bisa memberikan pekerjaan kepada anak-anak Indonesia. 

"Anak-anak saudara dan cucumu harus punya pekerjaan terbaik. Kita tidak mau rakyat kita hanya dikasih upah UMR, upah rendah, tidak mau. Kita mau bangsa Indonesia berpenghasilan tinggi seperti negara lain," kata Prabowo di depan puluhan anggota Persaudaraan 98. 

Karena itu, ujar Prabowo, dirinya bertekad untuk melanjutkan kebijakan hilirisasi yang telah dirintis Jokowi. Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku tidak malu bertekad melanjutkan program Jokowi, meski mereka adalah rival pada Pilpres 2014 dan 2019. 

"Saya nggak malu-malu (meski) dulu saya rival. Dulu beliau yang kalahkan saya. Eh memangnya enak kalah? Tidak enak. Tapi aku lihat oke, aku bersatu dan beliau ajak aku," ujarnya. 

Dalam kesempatan itu, Prabowo menyebut bahwa langkahnya bergabung dengan Pemerintahan Jokowi ternyata mendapatkan dukungan dari rakyat. Sebab, rakyat ingin melihat para pemimpinnya rukun, bukan saling fitnah dan menjelek-jelekkan. 

Prabowo pun mengaku tak ambil pusing jika masih ada orang yang memfitnah dan mengejek dirinya. "Kalau orang menghina saya, terserah, emang gua pikirin? Lu sendiri yang bingung," ujar mantan Danjen Kopassus itu.

Sebagai informasi, Prabowo kini telah mendapatkan dukungan dari empat partai parlemen dan tiga partai non-parlemen untuk maju sebagai capres Pilpres 2024. Kendati begitu, Prabowo dan ketua umum partai pendukungnya hingga kini belum juga menentukan sosok cawapres. Sejumlah nama pun santer dikabarkan sebagai kandidat kuat seperti Menteri BUMN Erick Thohir dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement