REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, pemerintah tengah menyiapkan pembangunan lapas baru di Nusakambangan khusus untuk kejahatan narkoba. Lapas super security tersebut akan digunakan untuk para bandar dan pengedar narkoba.
"Kemudian Kemenkumham itu sudah menyiapkan penjara atau lapas yang super security, yang nanti juga insya Allah akan ditinjau oleh Presiden untuk satu peresmiannya mungkin di Nusakambangan," kata Mahfud di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta seusai mengikuti rapat terbatas pembahasan narkoba, Kamis (12/10/2023).
Selain itu, pemerintah juga merancang tindakan-tindakan khusus untuk para pengedar dan bandar narkoba. Menurut Mahfud, tindakan-tindakan khusus tersebut tengah dirancang oleh Polri dan juga BNN.
Mahfud menegaskan, upaya pencegahan dan penindakan hukum terhadap kejahatan narkoba ini perlu dilakukan karena pelanggarannya sudah masif terjadi. Sehingga banyaknya pengguna narkoba saat ini telah memenuhi kapasitas lapas yang tersedia.
"Ini tadi ratas tentang pencegahan dan penindakan secara hukum terhadap kejahatan narkoba yang sekarang ini sudah terlihat begitu masif ya pelanggaran narkoba, yang paling banyak tentu yang jadi korban itu pengguna yang menyebabkan lapas-lapas itu sudah sangat padat," ujar dia.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Petrus Reinhard Golose mengatakan, lapas special maximum security tersebut dibangun khusus untuk kejahatan narkoba. "Lapas itu nanti special maximum security, khusus untuk narkotika," kata dia.
Menurut dia, dalam ratas ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengarahkan agar seluruh stakeholder harus bekerja sama melakukan penanggulangan narkotika yang terukur dan extraordinary.
"Jadi, yang paling penting ini adalah sinergitas antara BNN, TNI-Polri, dan kementerian lembaga, itu sinergitas dalam penanggulangan narkotika secara masif," ujarnya.