REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi mentargetkan produksi beras pada musim tanam pertama ini bisa mencapai 35 juta ton. Untuk itu, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mendorong petani bisa meningkatkan produksinya saat masa tanam pertama tahun ini.
Musim Tanam (MT) I Periode Oktober 2023-Maret 2024 akan menjadi waktu priotitas pemerintah. Arief mengatakan pihaknya memastikan ketersediaan pupuk, perbaikan irigasi serta penguatan penyuluhan kepada petani untuk bisa memaksimalkan produksi.
Untuk pupuk, kata Arief per tanggal 10 Oktober 2023 tersedia sebanyak 851.297 ton, setara 246 persen atau dua kali lipat lebih banyak dari ketentuan minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah, yaitu 345.998 ton. Dengan rincian, urea sebanyak 507.399 ton, NPK 338.943 ton dan NPK kakao 4.995 ton.
Dengan ketersediaan pupuk, Kementan menargetkan produksi beras 35 juta ton di 2024. "Saya menugaskan Dirjen PSP untuk dapat mengejar produksi beras hingga 35 juta ton, dan Dirjen Tanaman Pangan untuk membereskan hama di pertanian," kata Arief, Kamis (12/10/2023).
Selain itu, Arief menjelaskan pemerintah juga akan menggiatkan sosialisasi dan penyuluhan kepada petani untuk bisa memberikan bekal kepada petani. Pembekalan ini penting untuk petani memahami pola tanam yang baik.
"Kami juga akan terus melakukan pembaruan irigasi, bekerja sama dengan semua pihak memastikan kebutuhan petani tercukupi," kata Arief.