Kamis 12 Oct 2023 21:06 WIB

Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto Masuk Tim Ganjar, PKS: Tak Masalah

Andi Widjajanto ditunjuk sebagai Deputi Politik 5.0 di TPN Ganjar.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mendatangi Kantor Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP), Jakarta, Rabu (11/10/2023).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mendatangi Kantor Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP), Jakarta, Rabu (11/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, Andi Widjajanto, resmi masuk Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo. Menanggapi itu, juru bicara DPP PKS, Ahmar Mabruri mengaku tidak masalah.

"Saya kira tidak masalah," kata Mabruri kepada Republika, Kamis (12/10).

Baca Juga

Andi Widjajanto ditunjuk sebagai Deputi Politik 5.0 di TPN Ganjar. Bagi Mabruri, yang terpenting tidak ada aturan-aturan yang dilanggar atas masuknya Gubernur Lemhanas ke TPN Ganjar tersebut. "Sejauh tidak ada aturan yang dilanggar," ujar Mabruri.

Masuknya Gubernur Lemhannas ke TPN Ganjar Pranowo disampaikan Ketua TPN, Arsjad Rasjid. Hal itu disampaikan setelah pertemuan ketum-ketum partai politik pengusung Ganjar Pranowo yang digelar di Jakarta, Rabu (11/10).

Setelah Andi, Arsjad memperkenalkan Komjen Pol (Purn) Luki Hermawan yang ditunjuk sebagai Deputi Kinetik Teritorial TPN Ganjar. Arsjad menyebut, penunjukkan Andi dan Luki disebut sudah melewati pertimbangan matang. Artinya, mereka merupakan tokoh-tokoh yang memiliki kredibilitas dan profesionalitas.

Meski begitu, Arsjad mengungkapkan, dalam waktu dekat mereka akan kembali mengumumkan deputi-deputi lain yang masuk ke TPN. "Saat ini, kami ingin umumkan untuk Pak Andi dan Pak Luki," kata Arsjad.

TPN Ganjar sendiri diketuai Arsjad Rasjid dengan beberapa tokoh lain sebagai wakil ketua. Mulai Andika Perkasa, Gatot Eddy Pramono, Muhammad Zainul Majdi atau TGB, Angela Tanoesoedibjo sampai Benny Rhamdani.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement