REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengatakan, bahwa seluruh aspirasi terkait bakal calon wakil presiden (cawapres) akan dibahas bersama ketua umum partau politik di Koalisi Indonesia Maju. Ia mengungkapkan, kandidat terkait pendampingnya akan dibahas besok.
"Jadi usulan-usulan itu saya katakan bahwa akan saya bawa ke forum rapat ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju yang rencananya besok malam akan kita selenggarakan," ujar Prabowo di depan kediamannya, Jakarta, Kamis (12/10/2023).
Ia pun membenarkan, sejumlah kelompok relawan dan partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju mengusulkan nama untuk menjadi pendampingnya. Mulai dari Gibran Rakabuming Raka, Airlangga Hartarto, dan Erick Thohir.
"Jadi ini akan kita sesuai tradisi bangsa Indonesia kita akan melaksanakan musyawarah untuk menuju mufakat," ujar Prabowo.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Fadli Zon mengakui bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait usia minimal cawapres menjadi pertimbangan partainya. Khususnya dalam menentukan bakal cawapres untuk Prabowo Subianto.
Diketahui, jika gugatan terkait usia minimal cawapres tersebut dikabulkan MK, terdapat isu yang menyebut bahwa Gibran Rakabuming Raka akan diusulkan menjadi bakal cawapres dari Prabowo. Apalagi nama tersebut juga diusulkan oleh Partai Bulan Bintang (PBB) yang merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Maju.
"Kalau hal itu saya kira merupakan bagian dari pembicaraan juga gitu, karena itu juga sangat menentukan gitu ya," ujar Fadli di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/10/2023).
Ia juga mengakui, Gibran memang menjadi salah satu nama yang dipertimbangkan menjadi bakal cawapres untuk Prabowo. Sebab adanya aspirasi yang mendorong putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
"Ada opsi-opsi tentu termasuk Mas Gibran ini juga opsi yang paling penting gitu, yang sudah jadi aspirasi juga di dalam koalisi, ada juga yang lain-lain," ujar Fadli.
Kendati demikian, keputusan berkaitan bekal cawapres menjadi wewenang Prabowo selalu bersama ketua umum partai politik di Koalisi Indonesia Maju. Meskipun ia melihat Prabowo akan memilih sosok muda untuk menjadi pendampingnya.
"Apalagi ini mempertimbangkan berbagai macam isu dan tentu orang muda tokoh muda itu memang diperlukan sebagai regenerasi untuk generasi selanjutnya," ujar anggota Komisi I DPR itu.