REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Prof Noor Achmad MA, mengapresiasi kinerja Baznas Kalimantan Selatan, dan mendorong optimalisasi perolehan Zakat, Infak, Sedekah, dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (ZIS-DSKL) di wilayah Kalimantan Selatan.
Hal tersebut disampaikan dalam acara Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Baznas se-Kalimantan Selatan 2023 yang mengusung tema "Integrasi Pengelolaan Zakat yang Aman Syar'i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI", di Banjarmasin, Rabu (11/10/2023).
Turut hadir Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan MA, Sekretaris Daerah (Sekda) Kalimantan Selatan (Kalsel) Roy Rizali Amwar yang mewakili gubernur Kalsel, serta Ketua Baznas Kalsel, H Irhamsyah Safari beserta jajaran.
"Kami sangat mengapresiasi atas kinerja Baznas Kalsel yang sudah cukup bagus selama ini. Semoga ke depan bisa mencapai target Rp 88 miliar," ujar Kiai Noor.
Menurutnya, hal ini bukan bagaimana mengumpulkan sebanyak-banyaknya tapi bagaimana membantu para mustahik terutama mengentaskan fakir miskin ekstrem sesuai arahan Presiden Jokowi bahwa 2024 bisa selesai.
"Dalam hal ini, Baznas itu mengingatkan dan memfasilitasi segala kalangan umat Islam bahwa ada kewajiban zakat dari rezeki yang diperoleh mereka. Semoga target tersebut dapat tercapai sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi umat," kata Kiai Noor.
Dalam kesempatan yang sama, Sekda Kalsel Roy Rizali Amwar mengatakan, Kalsel yang masyarakatnya mayoritas Muslim memiliki potensi penghimpunan zakat yang besar, bahkan bisa mencapai Rp 3 triliun per tahun.
"Dari potensi zakat di Kalsel Rp 3 triliun itu maka masih perlu sosialisasi zakat secara intensif ke berbagai pihak yang wajib berzakat," ujar Roy.
Roy berharap, Baznas Kalsel dapat menghimpun zakat sesuai target yang ditentukan yakni Rp 88 miliar untuk tahun 2024. Semoga ini bisa menjadi manfaat untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Kalsel, H Irhamsyah Safari menjelaskan, perolehan Baznas Kalsel hingga Rabu (11/10/2023) telah menghimpun zakat Rp 24 miliar dari target Rp 26 miliar untuk 2023 ini.
"Adapun Rakorda se-Kalsel ini akan membahas bagaimana target ke depan Rp 88 miliar untuk di-break down di masing-masing Baznas kabupaten dan kota di Kalsel. Sementara Baznas provinsi target penghimpunannya sebesar Rp 33,6 miliar," jelasnya.
Irhamsyah juga berkomitmen, Baznas Kalsel akan terus bergerak dalam melayani umat. BAZNAS Kalsel juga akan mengoptimalkan pengumpulan melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ), retail, dan digital dengan multi platform.