Jumat 13 Oct 2023 05:31 WIB

Kebohongan Terkuak, Israel Akui tak Bisa Pastikan Ada Pemenggalan Bayi oleh Hamas

Presiden AS Joe Biden juga sempat menyebarka informasi mengenai pemenggalan bayi ini.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Tentara Israel berada di sebelah tank dekat perbatasan Gaza. Pemerintah Israel tak bisa mengkonfirmasi kebenaran soal klaim spesifik bahwa pejuang Hamas memenggal kepala bayi Israel.
Foto: AP Photo/Erik Marmor
Tentara Israel berada di sebelah tank dekat perbatasan Gaza. Pemerintah Israel tak bisa mengkonfirmasi kebenaran soal klaim spesifik bahwa pejuang Hamas memenggal kepala bayi Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pemerintah Israel tak bisa mengonfirmasi kebenaran soal klaim spesifik bahwa para pejuang Hamas melakukan pemenggalan kepala bayi-bayi dalam serangan mendadak mereka pada hari Sabtu (7/10/2023) lalu. Hal itu disampaikan, seorang pejabat Israel kepada CNN, yang bertentangan dengan tudingan yang beredar sebelumnya dari kantor Perdana Menteri Israel.

"Ada beberapa kabar di mana kelompok Hamas melakukan pemenggalan kepala dan kekejaman gaya ISIS lainnya. Namun, kami tidak dapat mengkonfirmasi apakah para korban adalah pria atau wanita, tentara atau warga sipil, orang dewasa atau anak-anak," kata pejabat tersebut, dilansir dari CNN, Kamis (12/10/2023).

Baca Juga

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebelumnya membuat tuduhan ada orang yang dipenggal oleh Hamas dalam sebuah penampilan di samping Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken pada hari Kamis. Tetapi tidak menjelaskan apakah mereka adalah anak-anak.

Tuduhan eksplosif bahwa anak-anak telah dipenggal di kibbutz Kfar Aza muncul pada hari Selasa (10/10/2023) di media Israel. Pasukan Pertahanan Israel kemudian menggambarkan kejadian tersebut sebagai "pembantaian" dalam sebuah pernyataan kepada CNN

Disebutkan dalam sebuah tuduhan, tersebut perempuan, anak-anak balita dan orang tua "dibantai secara brutal dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh ISIS," kata IDF.

Tal Heinrich, juru bicara Netanyahu, mengatakan pada hari Rabu (11/10/2023), bahwa bayi dan balita telah ditemukan dengan "kepala dipenggal" di Kfar Aza.

Presiden AS Joe Biden tampaknya mengulang tuduhan tersebut tanpa melakukan konfirmasi kebenaran informasi tersebut. Dalam sebuah pertemuan dengan para pemimpin komunitas Yahudi pada hari Rabu, ia mengatakan: "Saya telah melakukan hal ini sejak lama, saya tidak pernah benar-benar berpikir bahwa saya akan melihat ... telah mengonfirmasi foto-foto pemenggalan kepala anak-anak oleh teroris."

Namun, seorang pejabat pemerintahan AS kemudian mengklarifikasi pernyataan Biden itu. Yakni dengan mengatakan kepada CNN bahwa baik Biden maupun para pembantunya tidak pernah melihat foto-foto atau menerima laporan yang telah dikonfirmasi mengenai anak-anak atau bayi yang dipenggal oleh Hamas. 

Pejabat AS tersebut mengklarifikasi bahwa Biden mengacu pada komentar publik dari media dan pejabat Israel. Sebelumnya, Juru bicara Militer Israel (IDF), Jonathan Conricus, pada hari yang sama mengatakan bahwa para teroris kemungkinan besar telah melakukan pemenggalan terhadap bayi-bayi di kibbutz Be'eri.

"Kami mendapat laporan yang sangat mengganggu yang datang dari lapangan bahwa ada bayi-bayi yang dipenggal... Saya pikir sekarang kita dapat mengatakan dengan relatif yakin bahwa sayangnya inilah yang terjadi di Be'eri," dalam sebuah tuduhan yang dikeluarkan

Namun, Hamas pada hari Rabu (11/10/2023), membantah tuduhan tersebut. Izzat al-Risheq, seorang pejabat senior dan juru bicara kelompok pejuang militan Islamis tersebut, mengatakan bahwa media internasional telah "menyebarkan" kebohongan. 

Berita bohong itu tentang rakyat Palestina dan perlawanan dengan menyatakan bahwa anggota perlawanan Palestina memenggal kepala anak-anak dan menyerang perempuan tanpa bukti untuk mendukung klaim dan kebohongan semacam itu."

Al-Risheq menegaskan bahwa pejuang Hamas tidak menyerang perempuan, informasi itu terbukti salah. Perempuan, anak-anak, dan orang tua di kibbutzim, seperti Kfar Aza dan Be'eri terbunuh dalam serangan mendadak tersebut. Video yang diposting secara online dan diverifikasi oleh CNN menunjukkan para wanita yang menghadiri festival musik yang menjadi target penculikan oleh kelompok bersenjata tersebut.

CNN telah meneliti ratusan jam media yang diunggah secara online yang berusaha menguatkan laporan-laporan kekejaman yang dilakukan oleh Hamas. Dalam sebuah video, yang menurut CNN otentik, tetapi belum dapat diidentifikasi, seorang penyerang menyerang seorang pria yang terluka dengan alat berkebun untuk memenggalnya. Namun, CNN belum melihat sesuatu yang dapat mengkonfirmasi klaim anak-anak yang dipenggal oleh Hamas tersebut.

CNN juga mengunjungi reruntuhan Kfar Aza yang digeledah pada hari Selasa dan tidak melihat adanya bukti pemenggalan kepala para pemuda. Para pejabat Israel juga belum merilis foto-foto insiden tersebut. Namun, faktanya bahwa para pejabat Israel yang membuat tuduhan itu, tidak mendukung klaim mereka dengan bukti foto.

Kenyataan seperti ini tidaklah mengejutkan bila dilakukan oleh Israel, membuat klaim tanpa membagikan gambar-gambar bukti. Cara Israel seperti itu akan dianggap sangat tidak sensitif. 

"Karena martabat orang yang meninggal, kami tidak berbicara tentang bagaimana penampilan mereka," kata Mayor Nir Dinar, juru bicara IDF berkilah. "Itu adalah bayi yang sudah mati. Apakah itu penting apakah itu dibakar atau dipenggal?"

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement