Jumat 13 Oct 2023 08:35 WIB

Eks Pejabat Israel: Pemerintah Israel Gunakan Kebohongan untuk Membenarkan Perang

Kebohongan yang dibuat Pemerintah Israel untuk membenarkan perang harus dihentikan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Unit artileri Israel menembaki daerah sepanjang perbatasan dengan Gaza, Israel selatan, Rabu (11/10/2023).
Foto: EPA-EFE/MARTIN DIVISEK
Unit artileri Israel menembaki daerah sepanjang perbatasan dengan Gaza, Israel selatan, Rabu (11/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Seorang mantan penasihat senior perdana menteri Israel pada Rabu (11/10/2023) mengatakan, Pemerintah Israel menggunakan kebohongan untuk membenarkan serangan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. Hal ini diungkapkan oleh Daniel Levy kini menjabat sebagai kepala Proyek AS di Timur Tengah.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Levy ditanya tentang serangan udara Israel di Gaza yang bertujuan melenyapkan Hamas. Levy mengatakan, serangan udara Israel kemungkinan tidak sepenuhnya menyasar pejuang Hamas.

Baca Juga

Menurut dia, tidak pernah ada dalam catatan sejarah bahwa orang-orang yang terkurung dan tidak mendapatkan hak dasar mereka justru diserang dengan kekuatan penuh.

“Apakah Anda benar-benar bersikap jujur ​​saat mengatakan itu?  Menurut Anda, apakah organisasi teroris yang tertanam dalam masyarakat yang tidak mendapatkan hak-hak dasar mereka akan diakhiri dengan kampanye militer?  Apakah itu terjadi dalam sejarah?" ujar Levy.

Levy mengatakan, langkah Pemerintah Israel yang memutus aliran air, listrik, dan pasokan makanan ke Gaza secara tidak langsung telah menunjukkan bahwa mereka tidak menargetkan pejuang Hamas. Terputusnya kebutuhan dasar akan berdampak kepada warga sipil dan mengancam krisis kemanusiaan.

“Dapatkah seseorang dengan kredibel mengatakan kepada saya bahwa ketika pemimpin suatu negara mengatakan, 'Kami memutus makanan, listrik, air, semua pasokan untuk seluruh penduduk sipil,’ maka mereka menargetkan militan?" kata Levy.

Levy mengatakan, kebohongan yang dibuat Pemerintah Israel untuk membenarkan perang harus dihentikan. Jika pemerintah terus berbohong maka negara akan mengarah kepada kebijakan yang salah.

“Saya minta maaf, kebohongan seperti ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Dan jika Anda berbohong pada diri sendiri, hal itu akan mengarah pada kebijakan yang salah," ujar Levy.

Dalam wawancara tersebut, pembawa berita menegaskan kepada Levy bahwa komunitas internasional mempercayai klaim yang dilontarkan Pemerintah Israel. Levy kemudian menyerukan kepada dunia internasional agar menentang segala bentuk kebohongan atau hoaks yang beredar seputar konflik Israel-Palestina.

Orang-orang perlu menentang mereka...

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement