Jumat 13 Oct 2023 10:00 WIB

Cuaca Panas, Warga Diimbau Kurangi Beraktivitas di Bawah Terik Matahari

Kondisi cuaca panas ekstrem dapat menimbulkan berbagai dampak kesehatan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Warga beraktivitas saat cuaca terik di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga beraktivitas saat cuaca terik di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Cuaca panas masih terjadi di DIY pada 13 Oktober 2023 siang ini. Bahkan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi (Stamet) YIA memprediksi suhu udara sejak siang hingga sore hari ini dapat mencapai 33 derajat Celsius.

Mengingat cuaca panas sudah terjadi dalam beberapa pekan terakhir di DIY, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul pun meminta warga untuk berhati-hati dengan dampak yang bisa ditimbulkan dari kondisi cuaca ini.

Kepala Dinkes Bantul, Agus Tri Widyantara, pun mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di bawah sinar matahari langsung. Bahkan, jika tidak ada keperluan penting, katanya, hindari berada di bawah sinar matahari.

"Kalau memang tidak terpaksa, sebaiknya tidak berada di bawah sinar matahari, sebaiknya di rumah saja kalau tidak ada keperluan penting keluar rumah di siang hari," kata Agus kepada Republika.

Agus menuturkan kondisi cuaca panas ekstrem dapat menimbulkan berbagai dampak kesehatan. Mulai dari dehidrasi atau tubuh kekurangan cairan, mengalami heatstroke, iritasi kulit, hingga bisa menyebabkan penyakit lainnya.

"Tubuh bisa mengalami heatstroke karena paparan yang berlebihan dan bisa terjadi iritasi pada kulit. Juga bisa mengalami seperti migrain karena kekurangan cairan akibat kepanasan, atau pun bisa mengalami demam yang tinggi," kata Agus.

Untuk itu, masyarakat diminta waspada terhadap potensi dampak cuaca panas ini. "Kami mengimbau ke masyarakat agar selalu berhati-hati khususnya ketika berada di bawah terik sinar matahari. Jadi selalu gunakan pakaian yang bisa menutupi seluruh tubuh agar terhindar dari penyakit-penyakit yang berpotensi timbul karena cuaca yang cukup panas," jelasnya.

Agus juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan di kondisi cuaca panas saat ini. Salah satunya dengan mengonsumsi air putih yang cukup agar tidak dehidrasi.

"Lebih banyak kita minum air putih atau minum minuman yang lain juga boleh, yang tentunya minuman yang bergizi. Kemudian makan makanan yang bergizi seperti banyak makan sayur-sayuran," kata Agus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement