Jumat 13 Oct 2023 14:22 WIB

Kisah Jessica Wongso Kembali Viral, Dosen Ini Ungkap Bahaya Sianida 

Senyawa ini sering digunakan di industri dan juga sebagai reagen dalam bahan kimia.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Friska Yolandha
Terdakwa kasus kematian Wayan Mirna Salihin yang diduga diracun menggunakan kopi bersianida, Jessica Kumala Wongso mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis (20/10).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Terdakwa kasus kematian Wayan Mirna Salihin yang diduga diracun menggunakan kopi bersianida, Jessica Kumala Wongso mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Kamis (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Saat ini film dokumenter berjudul Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso masih dalam pembicaraan masyarakat di Indonesia. Terlebih, film tersebut kembali mengingat masyarakat tentang kasus kematian yang disebabkan oleh kopi sianida pada 2016 lalu. 

Salah satu yang menarik perhatian adalah sianida dan efeknya. Menanggapi rilisnya film dokumenter tersebut, dosen Farmasi UMM, Engrid Juni Astuti menjelaskan, sianida merupakan bahan kimia yang sangat beracun. 

Baca Juga

"Dan dapat mengganggu seluruh sistem tubuh," ujarnya, Jumat (13/10/2023).

Sianida mengandung ion yang mengandung CN- yang dapat membentuk asam dan garam. Senyawa ini sering digunakan di berbagai industri dan juga sebagai reagen dalam bahan kimia. Selain itu, garam sianida juga sering digunakan masyarakat untuk menangkap ikan. 

Masyarakat biasanya mengenal garam sianida dengan sebutan potas. Potas tersebut dilemparkan ke laut sehingga menyebabkan ikan-ikan mati dan mudah untuk dijaring. 

Sianida juga sebenarnya terkandung secara alami di beberapa tanaman, seperti singkong, almond, dan biji apel. Namun, selama tidak dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan diolah dengan baik, maka efeknya tidak membahayakan.

Lalu, bagaimana sianida dapat beracun dan mematikan jika dikonsumsi oleh manusia? Engrid menjelaskan, dosis mematikan sianida adalah kurang lebih 50 hingga 75 miligram (mg).

Menurut dia, kandungan sianida dibagi menjadi tiga kategori yaitu ringan, sedang, dan parah. Kandungan yang ringan sekitar 0,5 hingga 1 ppm (mg per liter) sedang 1-2,5 ppm. Jika lebih dari 2,5 ppm, termasuk kategori parah dan dapat menyebabkan kematian.

Keracunan sianida disebabkan oleh ketidakmampuan sel untuk menggunakan oksigen, bukan karena kurangnya pengiriman atau pasokan oksigen. Sianida mencegah sel menggunakan oksigen dengan menghambat fungsi oksidatif sitokrom oksidase mitokondria, yakni suatu enzim dalam rantai transpor elektron. 

Sitokrom oksidase biasanya mengubah oksigen menjadi air pada akhir rantai transpor elektron. 

Metabolisme oksidatif menciptakan sejumlah besar ATP yang merupakan sumber utama energi seluler. Sianida, yang memiliki struktur kimia mirip dengan oksigen, berikatan dengan bagian besi dari sitokrom oksidase.

Pengikatan sianida menghambat kemampuan....

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement