Jumat 13 Oct 2023 12:45 WIB

Puji Kinerja Pj Heru Selama Pimpin Jakarta, PSI: Patut Diberi Kesempatan Lagi

Justin mendukung Heru Budi diperpanjang menjadi pj gubernur DKI setahun lagi.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Erik Purnama Putra
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana menilai, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono layak diberi kesempatan lagi untuk memimpin Ibu Kota. Dia yakin, melihat kinerja selama satu tahun terakhir, Heru bisa menyelesaikan pembangunan yang sempat mangkrak.

"Saya kira pak Heru patut diberi kesempatan lagi. Walau masih bisa lebih maksimal lagi, tapi paling tidak ada progress," kata Justin saat dikonfirmasi di Jakarta pada Jumat (13/10/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan, Heru berhasil meneruskan normalisasi sungai salah satunya selesainya Sodetan Ciliwung yang sempat mangkrak pada zaman Gubernur Anies Rasyid Baswedan. Kemudian, membuka kembali posko pengaduan di Balai Kota DKI yang sempat berhenti juga pada era Anies.

"Tradisi baik yang diteruskan di mana rakyat langsung bisa mengadu ke pempimpinya langsung," kata Justin. Menurut dia, Heru juga pemimpin yang cukup bergerakan cepat.

Dia mendapati, Heru sering blusukan dan turun ke lapangan untuk melihat masalah secara langsung yang terjadi di masyarakat . Namun, Justin memberi catatan, Heru belum mengoptimalkan penagihan kewajiban pengembang terkait penyerahan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum).

"Bahkan hingga saat ini aset yang belum diserahkan tersebut dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," kata Justin geram.

Adapun masa jabatan Heru sebagai pj gubernur bakal berakhir pada pekan depan. Ada peluang eks wali kota Jakarta Utara tersebut diperpanjang mengemban pj gubernur DKI setahun lagi.

Sebelumnya, Pj Gubernur Heru Budi Hartono menanggapi kritikan yang dilontarkan oleh anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono terkait kinerjanya selama hampir satu tahun, yang kurang baik akibat cara berkomunikasi ke masyarakat kurang baik.

Menurut dia, tidak ada manusia yang sempurna. "Komunikasi publik dianggap kurang baik, ya namanya manusia ada kurangnya, yang kurang saya tambahin," kata Heru di kawasan Jakarta Barat pada Rabu (11/10/2023).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement