Jumat 13 Oct 2023 15:14 WIB

Mahasiswa Unair Manfaatkan Sisik Ikan Mujair untuk Pembuatan Bioplastik

Sampah plastik yang kerap menjadi permasalahan lingkungan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
 Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Foto: Dok Unair
Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Lima mahasiswa Prodi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berhasil membuat bioplastik dengan memanfaatkan sisik ikan mujair sebagai bahannya. Mereka adalah Hamdani Ahmad Dzulqornain, Muhammad Faudzil Adhim, Savitri Shabira Dewanthy, Miftahur Raifah, dan Riza Nurmalita.

Ketua tim, Hamdani Ahmad Dzulqornain, menjelaskan, inovasi yang digagas timnya dilatarbelakangi isu mengenai sampah plastik yang kerap menjadi permasalahan lingkungan. "Dari banyaknya solusi mengenai sampah plastik yang dapat kami pikirkan, terdapat sebuah solusi yang menarik minat kami. Yaitu menggunakan bioplastik," kata Hamdani, Jumat (13/10/2023).

Dijelaskan, bioplastik yang mereka gagas berbahan dasar pati jagung dengan tambahan gliserol dan kitosan. Gliserol merupakan bahan tambahan yang berfungsi sebagai pemlastis untuk meningkatkan elastisitas bioplastik.

Sedangkan kitosan adalah senyawa pada sisik ikan mujair yang diperoleh dari beberapa proses, dam berfungsi agar bioplastik tidak mudah putus. "Kami memilih ikan mujair (oreochromis mossambicus) karena ketersediaannya yang melimpah, di mana ikan ini cenderung bersifat invasif dan mudah berkembang biak. Selain itu, peminat ikan mujair lebih sedikit dan harganya juga lebih murah," ujarnya.

Ia melanjutkan, pembuatan bioplastik dimulai dari pencampuran seluruh bahan seperti pati jagung, aquades, gliserol, dan kitosan hingga homogen. Kemudian dilakukan pencetakan dan ditunggu hingga kering setelah dimasukkan oven.

Untuk memastikan ketahanan produk bioplastik, mereka melakukan beberapa uji laboratorium yang meliputi uji mekanik dan uji morfologi. "Uji mekanik terdiri dari uji kuat tarik dan elongasi, tahan air, ketebalan, serta biodegradasi. Sedangkan, uji morfologi terdiri dari uji FTIR dan SEM," kata Hamdani.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement