Jumat 13 Oct 2023 15:34 WIB

Rusaknya Penduduk Syam adalah Rusaknya Umat Muslim, Apa Kaitan dengan Palestina?

Syam memiliki keutamaan besar dalam Islam.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Siswa SD Al Firdaus Solo memegang poster saat shalat ghaib dan doa bersama untuk warga Palestina yang tewas dalam konflik dengan Israel di Solo, Jawa Tengah, Jumat (13/10/2023). Kegiatan itu untuk memupuk solidaritas sesama umat muslim sekaligus sebagai edukasi bagi siswa bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusaaan yang dijunjung Bangsa Indonesia.
Foto: Antara/Maulana Surya
Siswa SD Al Firdaus Solo memegang poster saat shalat ghaib dan doa bersama untuk warga Palestina yang tewas dalam konflik dengan Israel di Solo, Jawa Tengah, Jumat (13/10/2023). Kegiatan itu untuk memupuk solidaritas sesama umat muslim sekaligus sebagai edukasi bagi siswa bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusaaan yang dijunjung Bangsa Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW telah memperingatkan begitu pentingnya tanah Syam. Hal ini sebagaimana tercantum dalam hadits yang diriwayatkan dari Qurrah bin Iyas Al Muzanni.

Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW bersabda:

Baca Juga

إذا فسدَ أَهْلُ الشَّامِ فلا خيرَ فيكم : لا تَزالُ طائفةٌ من أمَّتي منصورينَ لا يضرُّهم من خذلَهُم حتَّى تقومَ السَّاعةُ

"Jika penduduk Syam telah rusak, maka tidak ada kebaikan pada kalian. (Karena itu), akan selalu ada dari kalangan umatku kelompok yang mendapatkan pertolongan. Sampai hari kiamat tiba, orang-orang ini tidak akan dirugikan oleh orang-orang yang telah meninggalkan mereka." (HR. Tirmidzi)

Penduduk Syam yang dimaksud dalam hadits tersebut ialah penduduk yang berada di wilayah sejumlah negara, yakni meliputi Yordania, Palestina, Suriah, dan Lebanon. Jika penduduk di wilayah-wilayah tersebut ada dalam kerusakan, maka tidak ada gunanya lagi bagi umat Muslim.

Artinya, kerusakan yang dilakukan oleh masyarakat Syam merupakan tanda kerusakan umat Nabi Muhammad SAW. Hal ini menunjukkan, kerusakan tersebut tidak bersifat umum terjadi di seluruh dunia.

Adapun maksud dari "Akan selalu ada dari kalangan umatku kelompok yang mendapatkan pertolongan", berarti bahwa karena Syam begitu vitalnya bagi umat Muslim, maka sekelompok dari umat Muslim akan terus berjuang demi menegakkan kebenaran dan mereka akan mendapatkan pertolongan Allah SWT.

Dalam proses penegakan kebenaran di tanah Syam tersebut, tentu ada pihak yang tidak menyukainya, sehingga banyak pula yang meninggalkan, mengabaikannya atau tidak membantunya.

Namun, orang-orang yang berjuang menegakkan kebenaran demi tanah Syam itulah yang nantinya akan mendapat pertolongan. Karena ada pertolongan, mereka pun tidak akan rugi jika ada orang-orang yang meninggalkan atau tidak membantu mereka.

Sehingga dikatakan dalam hadits itu, "Sampai hari kiamat tiba, orang-orang ini tidak akan dirugikan oleh orang-orang yang telah meninggalkan mereka."

Begitulah keadaannya, sampai hari kiamat tiba. Hingga kiamat nanti, mereka akan tetap berada dalam keadaan tersebut. 

Ini menunjukkan kebenaran tidak akan berhenti dan akan terus terwariskan dari generasi ke generasi. Ini merupakan indikasi kemenangan Allah yang berkelanjutan bagi mereka.

Syam memiliki keutamaan besar dalam Islam. Kemuliaan Syam adalah kemuliaan umat Muslim. 

Rusaknya Syam juga adalah rusaknya umat Islam. Maka, tak heran jika Syam, yang mencakup wilayah Palestina menjadi target penjajahan karena dengan cara ini bisa menghancurkan umat Muslim secara menyeluruh. Di sisi lain, umat Muslim pun tidak akan berhenti berjuang mempertahankannya.

 

sumber : Dorar
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement