Jumat 13 Oct 2023 15:34 WIB

Dekati Pendaftaran, Cak Imin Tes Kesehatan di RS Fatmawati

Mendekati pendaftaran capres-cawapres Muhaimin Iskandar tes kesehatan di RS Fatmawati

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bilal Ramadhan
Bacawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Abdul Muhaimin Iskandar. Mendekati pendaftaran capres-cawapres Muhaimin Iskandar tes kesehatan di RS Fatmawati
Foto: Republika/ Febrianto Adi Saputro
Bacawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Abdul Muhaimin Iskandar. Mendekati pendaftaran capres-cawapres Muhaimin Iskandar tes kesehatan di RS Fatmawati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cawapres Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, melakukan medical check up di RS Fatmawati. Hal ini dilakukan dalam rangka memenuhi syarat-syarat pendaftaran capres dan cawapres mendatang.

"Hari ini memenuhi syarat surat kesehatan dari rumah sakit untuk saya daftarkan di tanggal 19 (Oktober)," kata Cak Imin, Jumat (13/10/2023).

Baca Juga

Cak Imin datang sendiri ke RS Fatmawati setelah shalat Jumat atau sekitar 13.47 siang. Cak Imin yang hadir menggunakan baju koko putih dengan rompi hijau itu langsung melakukan pendaftaran dan disambut dokter-dokter RS Fatmawati.

"Selamat siang, dok," ujar Cak Imin yang langsung diarahkan ke ruang medical check up setelah melakukan pendaftaran.

Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu sempat menyapa awak media. Setelah itu, Cak Imin diarahkan langsung ke ruang laboratotium untuk mengikuti tahapan-tahapan dalam tes kesehatan.

Pendaftaran untuk pasangan capres dan cawapres sendiri akan mulai dibuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) mulai 19-24 Oktober 2023. Pendaftaran akan dibuka pada jam-jam kerja mulai 08.00-16.00 WIB.

Sampai saat ini, baru Koalisi Perubahan yang sudah mendeklarasikan pasangan capres dan cawapres. Sedangkan, dua capres lain, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, masih belum mendeklarasikan cawapresnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement