REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mantan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi sowan ke Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek Malang, KH Marzuki Mustamar, Jumat (13/10/2023). Lutfi ingin belajar kepada Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur tersebut.
"Saya ingin belajar dan minta doanya kiai," ujar Lutfi saat berbincang dengan Kiai Marzuki.
Pengusaha Muslim ini membahas berbagai masalah kebangsaan, termasuk menyebarnya paham-paham radikal di kalangan artis dan influencer. Kiai Marzuki pun memberikan banyak nasihat kepada Lutfi, baik dalam masalah keagamaan maupun dalam masalah siyasah.
Selain itu, Kiai Marzuki juga menyampaikan adanya pengajian yang dilaksanakan secara rutin di Kota Malang. Dia pun mempersilahkan jika Lutfi mau mengikuti pengajian tersebut bersama teman-temannya.
"Yang ngaji juga ustadz-ustadz, pengurus NU maupun pengurus Muhammadiyah pada ngaji di sana," ujar Kiai Marzuki.
Menjelang pelaksanaan sholat Jumat, Kiai Marzuki kemudian mengajak Lutfi untuk melaksanakan sholat bersama di masjid pesantren bersama ratusan santri. Dalam pelaksanaan sholat Jumat ini, Kiai Marzuki bertindak sebagai khatib dan imam.
Tanpa membaca teks khutbah, Kiai Marzuki menjelaskan aman-amalan sunnah dalam paham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), seperti membaca basmalah di awal surat Al Fatihah dan juga pembacaan qunut dalam sholat Subuh.
Kiai Marzuki mengatakan, dalam Imam Bukhari nomor 5045 diriwayatkan bahwa menurut penuturan Anas, Rasulullah SAW setiap membaca surah Al Fatihah pasti diawali dengan kalimat Bismillahirrahmanirrahim.
"Hadits Bukhari meriwayatkan kepada kita cara Rasul membaca Alfatihah harus didahului basmalah, tentu itu sudah jelas sunah Rasulullah SAW," ucap Kiai Marzuki.
"Yakini kebenaran itu dan amalkan hal itu sebagai bukti ketaatan dan bukti cinta kepada Rasulullah SAW," kata Kiai Marzuki.
Kemudian, lanjut dia, dalam hadits Bukhari nomor 1001, Anas bin Malik juga pernah ditanya, "Apakah Rasulullah SAW membaca qunut dalam sholat Subuh?"
Anas menjawab, "Iya Nabi membaca qunut setiap setelah bangun dari rukuk pada rakaat kedua."
Berdasarkan hadits tersebut, Kiai Marzuki pun heran jika ada umat Islam yang tidak menjalankan amalan sunah qunut Subuh tersebut.
"Memang qunut tidak wajib. Tidak qunut pun sama. Tapi aneh sekali kalau berdasarkan hadits Bukhari yang shahih rasul melakukan hal itu dan rasul memberi contoh hal itu, masih ada juga satu dua dari umat Islam yang malah menganggapnya bid'ah, malah mengharamkan," kata Kiai Marzuki.
"Bukti cinta kepada Rasulullah, tunjukkan dengan mengikuti sunnah-sunnahnya," jelas dia.
Setelah melaksanakan sholat Jumat, Kiai Marzuki pun melanjutkan lagi silaturrahminya bersama Lutfi dan rombongannya. Perbincangan keduanya penuh dengan kehangatan. Di akhir pertemuan, Lutfi pun meminta kepada Kiai Marzuki untuk mendoakannya.
Setelah didoakan Kiai Marzuki, baru Lutfi melanjutkan safarinya ke pondok pesantren lainnya di Jawa Timur. Sebelum sowan kepada Kiai Marzuki, pada pagi harinya Lutfi juga sempat bersilaturrahim dengan Pengasuh Pesantren Mambaus Sholihin Gresik, KH Masbuhin Faqih.
Pada Jumat (13/10/2023) sore, Lutfi dan rombongannya lalu melakukan silaturrahim dengan Mursyid Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiah (TQN), KH Mudjib Musta’in di Pesantren Darul Ulum Agung Malang.