Sabtu 14 Oct 2023 04:28 WIB

Israel Batasi Jumlah Muslim Sholat Jumat di Masjid al Aqsa

Polisi Israel selektif memilih siapa yang dibolehkan sholat di al aqsa.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Erdy Nasrul
Polisi Israel berpatroli di Masjid Al Aqsa
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Polisi Israel berpatroli di Masjid Al Aqsa

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pelaksanaan sholat Jumat di Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Palestina, berlangsung sepi. Ini didasarkan pada laporan Saudi Gazette, Jumat (13/10/2023), yang mengutip laporan CNN.

Laporan itu menyinggung pembatasan akses ke kompleks tersebut, yang diberlakukan oleh polisi Israel. Akses dari Tepi Barat telah dibatasi dan polisi bersikap selektif dalam menentukan siapa yang diperbolehkan masuk.

Baca Juga

Kompleks Al Aqsa jauh lebih kosong dibandingkan biasanya pada hari Jumat. Bahkan tetap sepi ketika sholat Jumat akan segera dimulai. Jalan-jalan di Yerusalem pun tetap sepi pada hari Jumat ini, dengan kehadiran polisi dan militer dalam jumlah besar terlihat di seluruh kota.

Kompleks Al Aqsa adalah tempat suci yang telah menjadi titik ketegangan antara Israel dan Palestina selama beberapa dekade. Hanya umat Islam yang diizinkan untuk sholat di kompleks tersebut berdasarkan pengaturan status quo yang telah diterapkan lebih dari satu abad yang lalu.

Pengunjung non-Muslim diperbolehkan berkunjung pada waktu-waktu tertentu dan hanya pada area tertentu di kompleks. Namun banyak warga Muslim di dunia khawatir bahwa hak untuk melaksanakan ibadah di sana telah terkikis.

Situs-situs tersebut terancam oleh berkembangnya gerakan sayap kanan Yahudi dan pemerintah sayap kanan Israel. Bentrokan sering terjadi di lokasi tersebut antara jamaah Palestina dan pasukan Israel. Polisi menggerebek kompleks itu beberapa kali selama setahun terakhir.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan mereka melancarkan serangan "Badai Al-Aqsa" pada hari Sabtu lalu terhadap Israel sebagai bagian dari upaya mempertahankan situs suci tersebut. Israel kemudian membalasnya.

Setelah mendeklarasikan perang terhadap pejuang Palestina, Israel mengintensifkan pemboman di Jalur Gaza pada Senin (9/10/2023). Israel bertujuan untuk mengakhiri kekuasaan kelompok Hamas di Gaza.

Dalam beberapa hari terakhir kelompok Hamas melancarkan serangan ke luar Gaza. Dilaporkan setidaknya 700 orang tewas di Israel. Jumlah ini merupakan korban jiwa yang sangat besar dan belum pernah dialami Israel selama beberapa dekade terakhir. Sementara lebih dari 400 orang meninggal dunia di Gaza. Pejuang Palestina telah menahan lebih dari 130 tawanan dari pihak Israel.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement