REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih pada Jumat (13/10/2023) menyatakan bahwa Korea Utara telah memasok Rusia dengan sejumlah besar senjata untuk mendukung serangan Moskow ke Ukraina.
Pengiriman dimulai pada awal September dan tiba di kota Tikhoretsk, Rusia pada 1 Oktober, menurut informasi yang dibagikan pemerintahan Biden. Gedung Putih membagikan citra satelit yang diduga pengiriman senjata dari Korea Utara.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan lebih dari seribu kontainer yang berisi amunisi dan peralatan militer lainnya telah dikirimkan ke Rusia oleh Pyongyang.
"Kami mengutuk DPRK yang menyediakan peralatan militer untuk Rusia, yang akan digunakan untuk menyerang kota-kota Ukraina, membunuh warga sipil Ukraina, dan melanjutkan perang tidak sah Rusia," kata dia dengan menyebut nama resmi Korut.
"Kami akan terus mengawasi untuk setiap pengiriman senjata tambahan DPRK ke Rusia." lanjut dia.
Kirby mengungkapkan bahwa komunitas intelijen Amerika Serikat telah menilai bahwa Korut berupaya mendapat beragam bantuan militer sebagai balasan, termasuk jet tempur, rudal darat-ke-udara, kendaraan lapis baja, peralatan untuk membuat rudal balistik, dan teknologi canggih lainnya.
AS terus memantau untuk memastikan apakah Rusia memenuhi permintaan itu, dan Kirby mengatakan pemerintahan Biden telah "mengawasi kapal-kapal Rusia menurunkan kontainer di DPRK yang mungkin merupakan pengiriman awal material dari Rusia."