REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyalurkan kredit sindikasi sebesar Rp 1 triliun untuk proyek pembangunan pabrik PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri). Langkah tersebut tertuang dalam sesi penandatanganan perjanjian fasilitas kredit sindikasi bersama Pusri.
Proyek ini merupakan tindakan revitalisasi untuk mengganti pabrik pupuk Pusri III dan Pusri IV yang telah berusia sekitar 40 tahun menjadi pabrik pupuk baru (Pusri III-B) guna meningkatkan efisiensi produksi perusahaan.
"Kemitraan ini adalah bukti komitmen BCA untuk berperan aktif dalam pembangunan ekonomi dan industri nasional, serta menunjukkan kontribusi BCA dalam mengejar ketahanan pangan di Indonesia," kata Direktur BCA Rudy Susanto, dalam keterangannya, Sabtu (14/10/2023).
Perjanjian kredit sindikasi ini melibatkan partisipasi dari BCA dan tujuh institusi perbankan lainnya. Turut hadir dalam penandatanganan perjanjian tersebut Wakil Menteri I BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi, dan Direktur Utama Pusri Tri Wahyudi Saleh.
"Dari plafon maksimal sebesar Rp 9,317 triliun, BCA menyediakan kredit sindikasi sebesar Rp 1 triliun untuk mendukung proyek strategis ini," kata Rudy.
Dengan proyek ini, diharapkan produksi pupuk di Indonesia akan semakin meningkat dan memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan hasil pertanian. Efisiensi energi yang dihasilkan oleh pabrik Pusri III-B juga sejalan dengan komitmen BCA untuk mendukung penerapan Keuangan Berkelanjutan dan roadmap pemerintah Indonesia untuk menuju ekonomi hijau.
“Proyek pembangunan pabrik Pusri ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pemenuhan kebutuhan pupuk di dalam negeri, dan mendukung pertumbuhan sektor pertanian. BCA juga senantiasa untuk terus mendukung sektor-sektor kunci ekonomi yang berperan penting dalam ketahanan pangan,” tutup Rudy.