Ahad 15 Oct 2023 13:27 WIB

Uni Eropa Pantau Konten YouTube Terkait Perang Hamas-Israel

Uni Eropa meminta YouTube tidak membagikan konten ilegal dan disinformasi.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Friska Yolandha
Rockets are launched from the coast of the Gaza Strip towards Israel by militants of the Ezz Al-Din Al Qassam militia, the military wing of the Hamas movement, Gaza City, 14 October 2023. The Israeli Defense Force (IDF) on 13 October called for the evacuation of all civilians of northern Gaza ahead of an expected ground invasion. More than 1,300 Israelis have been killed and over 3,200 others injured, according to the IDF, after the Islamist movement Hamas launched an attack against Israel from the Gaza Strip on 07 October. More than 2,000 Palestinians have been killed and over 8,700 others injured in Gaza since Israel launched retaliatory air strikes, the Palestinian health ministry said.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Rockets are launched from the coast of the Gaza Strip towards Israel by militants of the Ezz Al-Din Al Qassam militia, the military wing of the Hamas movement, Gaza City, 14 October 2023. The Israeli Defense Force (IDF) on 13 October called for the evacuation of all civilians of northern Gaza ahead of an expected ground invasion. More than 1,300 Israelis have been killed and over 3,200 others injured, according to the IDF, after the Islamist movement Hamas launched an attack against Israel from the Gaza Strip on 07 October. More than 2,000 Palestinians have been killed and over 8,700 others injured in Gaza since Israel launched retaliatory air strikes, the Palestinian health ministry said.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris Eropa Thierry Breton mengirim surat kepada CEO Alphabet Sundar Pichai untuk mengingatkan akan kewajiban perusahaan sebagai platform online besar untuk menjaga agar konten ilegal dan disinformasi tidak dibagikan di YouTube seputar perang Israel dengan Hamas. Hal ini merujuk pada Undang-Undang Layanan Digital (DSA) Uni Eropa (UE).

“Setelah serangan yang dilakukan Hamas terhadap Israel, kami melihat lonjakan konten ilegal dan disinformasi yang disebarluaskan di UE melalui platform tertentu,” kata Breton. 

Baca Juga

Dia mengatakan YouTube mempunyai kewajiban untuk melindungi anak-anak dan remaja di UE dari konten kekerasan di platformnya. Oleh karena itu, platform harus segera mengambil tindakan sebagai respons terhadap pemberitahuan dari UE dan menerapkan sejumlah langkah mitigasi yang proporsional dan efektif untuk mengatasi risiko disinformasi. 

Juru bicara YouTube Ivy Choi mengatakan menyusul serangan di Israel dan meningkatnya konflik yang kini terjadi di Israel dan Gaza, pihaknya telah menghapus puluhan ribu video berbahaya dan menghentikan ratusan saluran. 

"Pada saat yang sama, sistem kami terus menghubungkan orang-orang dengan berita dan informasi berkualitas tinggi. Tim kami bekerja sepanjang waktu untuk memantau rekaman berbahaya dan tetap waspada untuk mengambil tindakan cepat jika diperlukan pada semua jenis konten, termasuk video Shorts dan streaming langsung," ujarnya.

Dalam suratnya, Breton juga membahas hal lain yang menjadi perhatian mendesak adalah disinformasi dalam pemilu. “Saya mengundang Anda untuk memberi tahu tim saya mengenai rincian langkah-langkah yang telah Anda ambil untuk memitigasi deepfake sehubungan dengan pemilu mendatang di Polandia, Belanda, Lituania, Belgia, Kroasia, Rumania dan Austria, serta pemilu Parlemen Eropa," ucap dia.

Dikutip dari The Verge, Sabtu (14/10/2023), Breton meminta YouTube untuk secara proaktif melaporkan informasi yang relevan ke UE, tapi mencatat bahwa timnya akan mengirimkan permintaan mengenai sejumlah masalah untuk menegakkan kepatuhan DSA.

Surat Breton kepada Pichai mengikuti surat serupa yang dikirimkan kepada CEO Meta Mark Zuckerberg, pemilik X Elon Musk, dan CEO TikTok Shou Zi Chew. Meta menerbitkan postingan blog panjang pada Jumat yang merinci upayanya untuk menindak konten kekerasan, termasuk mendirikan pusat operasi yang mencakup penutur bahasa Ibrani dan Arab yang fasih untuk memantau secara dekat dan merespons situasi yang berkembang pesat secara real-time. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement